بَابُ مَنْ لَمْ يَرَ
الْوُضُوءَ إِلَّا مِنَ الْمَخْرَجَيْنِ مِنَ الْقُبُلِ وَالدُّبُرِ
34. Bab: Mereka yang berpendapat
bahwa wudlu' tidak batal selain dari apa yang keluar dari dua jalan, melalui
qubul (kemaluan) atau dubur
وَقَوْل اللهِ تَعَالَى: ﴿أَوْ
جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ﴾
Dan firman Allah Ta’ala : “Atau sehabis buang air” (QS. An-Nisa [4] : 43)
وَقَالَ عَطَاءٌ: فِيمَنْ
يَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهِ الدُّودُ أَوْ مِنْ ذَكَرِهِ نَحْوُ الْقَمْلَةِ يُعِيدُ
الْوُضُوءَ
‘Atha berkata : Tentang orang yang dari
duburnya atau kemaluannya keluar kutu semacam qamlah ia (mesti) mengulangi wudhu.
وَقَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ
اللهِ: إِذَا ضَحِكَ فِي الصَّلَاةِ أَعَادَ الصَّلَاةَ وَلَمْ يُعِدِ الْوُضُوءَ
Jabir bin ‘Abdillah berkata : Apabila tertawa
ketika shalat ia mesti mengulangi shalatnya tapi tidak mengulangi wudhunya.
وَقَالَ الْحَسَنُ: إِنْ أَخَذَ
مِنْ شَعَرِهِ وَأَظْفَارِهِ أَوْ خَلَعَ خُفَّيْهِ فَلَا وُضُوءَ عَلَيْهِ
Al Hasan mengatakan : Jika ia mengambil dari
rambutnya atau kukunya atau melepaskan kedua khufnya maka tidak ada kewajiban
wudhu lagi atasnya.
وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: لَا
وُضُوءَ إِلَّا مِنْ حَدَثٍ، وَيُذْكَرُ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ
فِي غَزْوَةِ ذَاتِ الرِّقَاعِ فَرُمِيَ رَجُلٌ بِسَهْمٍ فَنَزَفَهُ الدَّمُ
فَرَكَعَ وَسَجَدَ وَمَضَى فِي صَلَاتِهِ
Abu Hurairah mengatakan : Tidak ada kewajiban
wudhu kecuali karena hadats. Disebutkan dari Jabir bahwa Nabi Saw ketika berada
di Ghazwah Dzatir-Riqa’ ada seseorang yang terkena hujaman panah sehingga
darahnya keluar ia ruku’, sujud dan meneruskan shalatnya.
وَقَالَ الْحَسَنُ: مَا زَالَ
الْمُسْلِمُونَ يُصَلُّونَ فِي جِرَاحَاتِهِمْ
Al Hasan mengatakan : “Kaum muslimin tetap
mengerjakan shalat dalam keadaan terluka”.
وَقَالَ طَاوُسٌ وَمُحَمَّدُ
بْنُ عَلِيٍّ وَعَطَاءٌ وَأَهْلُ الْحِجَازِ: لَيْسَ فِي الدَّمِ وُضُوءٌ،
وَعَصَرَ ابْنُ عُمَرَ بَثْرَةً فَخَرَجَ مِنْهَا الدَّمُ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ،
وَبَزَقَ ابْنُ أَبِي أَوْفَى دَمًا فَمَضَى فِي صَلَاتِهِ
Thawus, Muhammad bin Ali, Atha dan penduduk
Hijaz berpendapat : Tidak ada kewajiban wudhu karena keluar darah (terluka). Ibnu
Umar memecahkan bisulnya sehingga keluar darah tapi ia tidak mengulangi
wudhunya. Ibnu Abi Aufa pernah berludah yang berdarah tapi ia terus melanjutkan
shalatnya.
وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ وَالْحَسَنُ فِيمَنْ يَحْتَجِمُ: لَيْسَ عَلَيْهِ إِلَّا غَسْلُ مَحَاجِمِهِ.
No. Hadist: 176
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي
إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَ فِي الْمَسْجِدِ يَنْتَظِرُ
الصَّلَاةَ مَا لَمْ يُحْدِثْ فَقَالَ رَجُلٌ أَعْجَمِيٌّ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا
هُرَيْرَةَ قَالَ الصَّوْتُ يَعْنِي الضَّرْطَةَ
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang hamba akan selalu dihitung shalat selama ia di masjid menunggu shalat dan tidak berhadats." Lalu ada seorang laki-laki non-Arab berkata, "Apa yang dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab, "Suara." Yaitu kentut.
No. Hadist: 177
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبَّادِ بْنِ
تَمِيمٍ عَنْ عَمِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا يَنْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Abbad bin Tamim dari Pamannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kamu pergi hingga engkau mendengar suara atau mencium bau."
No. Hadist: 178
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ
سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُنْذِرٍ أَبِي يَعْلَى
الْثَّوْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ كُنْتُ
رَجُلًا مَذَّاءً فَاسْتَحْيَيْتُ أَنْ أَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ الْأَسْوَدِ فَسَأَلَهُ فَقَالَ
فِيهِ الْوُضُوءُ وَرَوَاهُ شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Mundzir Abu Ya'la Ats Tsauri dari Muhammad bin Al Hanafiyah ia berkata, Ali berkata, "Aku adalah seorang laki-laki yang mudah mengeluarkan madzi, karena malu untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku suruh Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya. Lalu ia pun bertanya, beliau kemudian menjawab: "Cukup baginya berwudlu." Syu'bah juga meriwayatkan dari Al A'masy."
No. Hadist: 179
حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ حَفْصٍ
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ عَطَاءَ بْنَ
يَسَارٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ
عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قُلْتُ أَرَأَيْتَ إِذَا جَامَعَ
فَلَمْ يُمْنِ قَالَ عُثْمَانُ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ
وَيَغْسِلُ ذَكَرَهُ قَالَ عُثْمَانُ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْتُ عَنْ ذَلِكَ عَلِيًّا وَالزُّبَيْرَ
وَطَلْحَةَ وَأُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَأَمَرُوهُ بِذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah bahwa 'Atha bin Yasar mengabarkan kepadanya, bahwa Zaid bin Khalid mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bertanya 'Utsman bin 'Affan radliallahu 'anhu, Aku bertanya, "Apa pendapatmu jika seorang laki-laki berhubungan badan dengan isterinya namun tidak keluar air mani?" 'Utsman menjawab, "Hendaknya ia berwudlu seperti wudlunya untuk shalat, lalu membasuh kemaluannya." Utsman melanjutkan, "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku menanyakan hal itu kepada 'Ali, Zubair, Thalhah, dan Ubay bin Ka'b? radliallahu 'anhum. Mereka semua menyuruh untuk melakukannya."
No. Hadist: 180
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ قَالَ
أَخْبَرَنَا النَّضْرُ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ ذَكْوَانَ
أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَجَاءَ
وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَعَلَّنَا أَعْجَلْنَاكَ فَقَالَ نَعَمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أُعْجِلْتَ أَوْ قُحِطْتَ فَعَلَيْكَ الْوُضُوءُ
تَابَعَهُ وَهْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَلَمْ
يَقُلْ غُنْدَرٌ وَيَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ الْوُضُوءُ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami An Nadlr berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Dzakwan Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim seorang utusan kepada seorang laki-laki Anshar. Maka laki-laki Anshar itu pun datang sementara kepalanya basah. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Sepertinya kami telah membuat kamu tergesa-gesa?" Laki-laki Anshar itu menjawab, "Benar." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Jika kamu dibuat tergesa-gesa atau tertahan (tidak mengeluarkan mani), maka cukup bagimu berwudlu." Hadits ini dikuatkan juga oleh Wahhab ia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Abu 'Abdullah berkata, riwayat Ghundar dan Yahya dari Syu'bah tidak menyebutkan 'wudlu'."
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.