Makna Makna Amr (الأمر)

 Makna Makna Amr (الأمر)

 

Amr dapat juga digunakan untuk makna lain. Lafal amr ini digunakan untuk makna-makna sebagai berikut :

 

1.     an Nadbu  النَدْبُ(menganjurkan), menyuruh tanpa mewajibkan, tetapi baik sekali jika dikerjakan, seperti firman Allah SWT:

فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا

... Hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka.'.. (QS. An-Nur ayat 33).

 

Dalam Islam, ini adalah cara untuk menghilangkan perbudakan pada masa lalu, yaitu kemerdekaan dengan pembayaran cicilan bagi yang diperintah dalam ayat tersebut, menimbulkan hukum nadab, sehingga bagi yang menganggap tidak perlu maka tidak ada ancaman apa-apa. Termasuk ke dalam hukum nadab adalah ta'dib (pendidikan) seperti sabda Nabi kepada Ibnu Abbas dalam suatu kesempatan makan bersama: Makanlah apa yang ada di sekitarmu.

 

2.     Al Irsyad اَلْإِرْشَادُ (sekadar memberi petunjuk bimbingan), seperti firman Allah SWT:

وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ

... Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu .... (QS. Al-Baqarah (2): 282).

 

3.     Al-Ibahah الإِبَاحَةُ (boleh), seperti :

كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ

... Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah.... (QS. Al-Baqarah (2): 60).

 

Suruhan dalam ayat di atas tidak mengandung tuntutan apa-apa terhadap orang yang menerima amr sehingga tidak ada sanksi berupa hukuman maupun janji pahala.

 

4.     At Tahdid التَهْدِيْدُ (mengancam), seperti firman Allah Swt :

اِعْمَلُوْا مَا شِئْتُمْ ۙاِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

... Lakukanlah apa yang kamu kehendaki Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan..... (QS. Fushshilat (41): 40).

 

Contoh yang lain adalah firman Allah SWT:

وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ قُلْ تَمَتَّعُوْا فَاِنَّ مَصِيْرَكُمْ اِلَى النَّارِ

Dan mereka (orang kafir) itu telah menjadikan tandingan bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah (Muhammad), “Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ke neraka.” (QS. Ibrihim (14) : 30).

 

Meskipun dalam ayat ini digunakan kata amr, namun tidak mengandung tuntutan apa-apa. Bedanya dengan ibahah di atas, adalah dalam bentuk tahdid ini disebutkan janji yang tidak enak.

 

5.     Al Ikram الإِكْرَامُ (mempersilakan atau memuliakan), seperti firman Allah SWT :

اُدْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ اٰمِنِيْنَ

Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman. (QS. Al-Hijr (15) : 46).

 

Amr dalam ayat di atas juga tidak mengandung tuntutan apa-apa terhadap yang menerima amr tersebut.

 

6.     At Taskhir التَّسْخِيْرُ (menghina, merendahkan derajat), bahwa yang disuruh itu tunduk patuh, seperti firman Allah SWT:

كُوْنُوْا قِرَدَةً خٰسِـِٕيْنَ

... Jadilah kamu kera yang hina! (QS. Al-Baqarah (2): 65).

 

Walaupun dalam ayat ini digunakan amr namun tidak mengandung arti tuntutan, tidak mungkin Allah menuntut orang menjadi kera.

 

7.     At Ta'jiz الَتَّعْجِيْزُ  (membuktikan kelemahan orang yang disuruh, karena memang tidak akan dapat dilaksanakan), seperti firmanAllah SWT:

فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

... Maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar'. (QS. Al-Baqarah (2) : 23).

 

Allah SWT sebenarnya mengetahui bahwa orang yang disuruh dalam ayat di atas tidak mungkin mampu membuat satu ayat pun yang semisal dengan ayat Alquran. Namun Allah menyuruhnya juga untuk berbuat demikian. Suruhan ini bukan dalam arti yang sebenamya, tetapi hanya sekadar menyatakan ketidakmampuan manusia.

 

8.     At Taswiyah  الَتَّسْوِيَّةُ (menerangkan sama saja antara dibuat atau tidak dan/atau menyamakan antara dikerjakan atau tidak dikerjakan), seperti firman Allah SWT:

اِصْلَوْهَا فَاصْبِرُوْٓا اَوْ لَا تَصْبِرُوْاۚ سَوَاۤءٌ عَلَيْكُمْۗ اِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Masuklah ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Ath-Thur (52) ayat 16).

 

Amr dalam ayat di atas bukan menyuruh mereka bersabar tetapi menyatakan bahwa apakah mereka akan sabar atau tidak adalah sama saja bagi mereka. Perbedaan antara taswiyah dengan ibahah adalah jika pada ibahah pihak yang dikenai amr mengira bahwa ia tidak mungkin melahirkan perbuatan, kemudian dia boleh untuk berbuat. Sedangkan pada taswiyah yang diberi amr mengira bahwa salah satu di antara kedua hal itu lebih kuat, tetapi kemudian perkiraan itu dikesampingkan dengan menyamakan antara keduanya.

 

9.     Al Imtinan اَلْإِمْتِنَانُ (menyatakan kesyukuran), seperti firman Allah SWT :

كُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌۙ

...Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.’ (QS. Al-An'am (6) : 142).

10.  At Takwin الَتَّكْوِيْنُ (Untuk menciptakan), seperti firman Allah Swt :

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (QS. Yasin (36) : 82)

 

Amr dalam ayat di atas yang diarahkan kepada alam, tentu bukan Allah menyuruh alam untuk jadi sekaligus, tetapi melalui proses penciptaan alam, sesuai dengan hukum alam.

 

11.  At Tafwidh الَتّفْوِيضُ (menyerahkan keadaan), seperti firman Allah SWT :

فَاقْضِ مَآ اَنْتَ قَاضٍۗ اِنَّمَا تَقْضِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا ۗ

Maka putuskanlah yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini. (QS. Thaha (20) :72).

 

12.  At Takdzib الَتَّكْذِيْبُ (mendustakan), seperti :

"Katakanlah, Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar " (QS.Al-Baqarah (2): 111)

 

13.  At Talhif الَتَّلْهِيْفُ (mengundahkan, membuat sedih dan merana), seperti firman Allah SWT :

قُلْ مُوْتُوْا بِغَيْظِكُمْ

... Katakanlah: "Matilah kamu karena kemarahanmu itu!" (QS. Ali 'Imran (3): 119).

 

14.  Ad-Du'a الَدُّعَاءُ (memohon), seperti firmanAllah SWT :

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

... Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.,.. (QS. Al-Baqarah (2): 201).

 

Amr yang diucapkan seorang hamba kepada Tuhannya tentu tidak dapat dikatakan sebagai amr dalam arti yang sebenarnya. Oleh karena itu, amr di sini berarti permohonan.

 

15.  Al Iltimas الإِلْتِمَاسُ (mengharap, sekadar permintaan biasa), seperti seorang teman mengatakan kepada seseorang setaraf dengan dia, buatlah ini. Contoh lain adalah :

زُرْنِي فِيْ الْبَيْتِ

Datanglah ke rumah saya.

 

16.  At Tamanni الَتَّمَنِّي (berangan-angan), seperti:

يَا لَيْلُ طُلْ يَا نَوْمُ زُلْ     #      يَا صُبْحُ قِفْ لاَ تَطْلُعْ

Wahai malam panjangkanlah, wahai kantuk enyahlah, wahai shubuh berhentilah jangan terbit.


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

Contact Us