Macam macam Sihir

 

Macam macam Sihir

25. Macam macam Sihir

Imam Ahmad meriwayatkan, "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Auf dari Hayyan bin 'Ala' dari Qathan bin Qubaishah dari bapaknya bahwa ia telah mendengar Rasulullah bersabda,

إن العيافة والطرق والطيرة من الجبت

"Iyafah, tharq, dan thiyarah termasuk jibt.""

قال عوف: العيافة: زجر الطير، والطرق: الخط يخط بالأرض.

Auf menafsirkan hadits ini dalam ucapannya “Iyafah adalah meramal nasib orang dengan cara menerbangkan burung. Tharq adalah meramal nasib orang dengan membuat garis di atas tanah.

والجبت: قال الحسن: "رنة الشيطان" إسناده جيد

Jibt, sebagaimana dikatakan oleh Hasan adalah suara syetan."

(HR. Abu Daud (3907), Ahmad (20623), Ath Thabrani dalam Al Kabir (941), dan Baihaqi dalam Al-Kubra (16292).Didhaifkan oleh Albani dalam Dha'if Al Jami'(8336)

Ini sanadnya jayyid. Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, An Nasa'i, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dengan hanya menyebutkan lafazh hadits dari Qabishah tanpa menyebutkan tafsirnya.

Keterangan


Penulis bermaksud menjelaskan apa saja yang termasuk sihir agar orang-orang mukmin berhati-hati dan menghindarinya.

وقد تسمى سحرا من جهة أنها تضر وتؤذي، وإن لم تكن سحرا من جهة المعنى

Sihir itu dinamakan sihir karena bisa membahayakan dan menyakiti. Sekalipun bukan sihir dari segi maknanya (yaitu kekafiran, kemusyrikan, dan mengabdi kepada setan serta memujanya).

والحقيقة الذي هو استخدم الشياطين وعبادتهم فهذا سحر محض اما الثانية فهو يعمل عمل السحر ويؤذي وان لم يكن سحرا في الحقيقة

Hakikat sihir adalah meminta bantuan kepada syetan dan beribadah kepadanya. Inilah sihir yang sebenarnya. Adapun sihir yang kedua ialah melakukan perbuatan sihir dan bisa membahayakan sekalipun bukan sihir yang sebenarnya.

Imam Ahmad meriwayatkan, "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Auf dari Hayyan bin 'Ala' dari Qathan bin Qubaishah dari bapaknya bahwa ia telah mendengar Rasulullah bersabda, 

إن العيافة والطرق والطيرة من الجبت

"Iyafah, tharq,dan thiyarah termasuk jibt.""

Jibt adalah sihir sebagaimana perkataan Umar a. Maknanya dimutlakkan seperti itu karena adanya kejelekan dan kerusakan yang ada pada sihir dan ajakan kepada pelaku sihir untuk mendalami ilmu gaib.

والعيافة: زجر الطير كما قال عوف زجر الطير، يزجرون الطيور ويزعمون أنها تدلهم على شيء، فيتشاءمون بها تارة ويتايمنون بها تارة أخرى، وهذا من عمل الجاهلية

Iyafah adalah arah terbang burung sebagaimana perkataan Auf. Orang-orang biasanya menerbangkan seekor burung kemudian melihat arahnya. Mereka menyangka bahwa burung tersebut dapat memberikan tanda kepada mereka. dan terkadang mereka pesimis terhadapnya dan di lain waktu mereka yakin terhadapnya. Ini adalah amalan jahiliyah.

Burung tidak bisa menentukan kebaikan atau keburukan. Persangkaan seperti ini hanya karena kebodohan dan kesesatan mereka. Mereka juga selalu melihat tanda-tanda dari hewan. Hewan yang secara fisik tidak menarik, seperti kalajengking dan burung hantu, selalu dikaitkan dengan kejelekan. Sebaliknya, hewan yang tampilannya menarik selalu dikaitkan dengan nasib baik.

Khath adalah membuat garis di tanah, kemudian mengira-ngira : kalau garis yang ke sini, maksudnya begini, dan kalau yang kesitu, maksudnya begitu. Ini terkadang berasal dari khayalan. Sebenarnya perbuatan ini sama saja dengan menghambakan diri kepada syetan, mengikuti bisikannya, menaatinya, dan mengaku bisa mengetahui ilmu gaib. Semua ini adalah dusta dan tidak menghasilkan apa-apa.

Menurut Hasan, jibt adalah,

رَنَّة الشيطان

suara syetan.

Thiyarah adalah,

التشاؤم من مرئي أو مسموع

Meramal nasib dari sesuatu yang dilihat atau didengar. Ini adalah perbuatan haram dan termasuk syirik kecil. Namun, terkadang bisa menjadi syirik besar jika berkeyakinan bahwa burung yang terbang itu dapat mengatur alam ini. Akan tetapi, kebanyakan hanya meramal dari arah terbangnya saja.

Semua ini adalah amalan jahiliyah. Makna lain jibt adalah patung atau sesuatu yang tidak memiliki kebaikan. Mengapa kita diperingatkan supaya menjauhinya? Karena selain termasuk perbuatan syirik, juga mengakibatkan kita berbuat tasyabbuh dengan orang-orang jahiliyah.

***

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah bersabda,

من اقتبس شعبة من النجوم فقد اقتبس شعبة من السحر، زاد ما زاد

"Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum (perbintangan), sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah (ia mempelajari ilmu nujum), semakin bertambah pula (dosanya)." (HR. Abu Daud dengan sanad shahih)

Diriwayatkan oleh Abu Daud (3905), Ibnu Majah (3726), Ahmad dalam Musnad-nya (2841), Baihaqi dalam Al Kubra (16290) semuanya dengan lafazh "maniq-tabasa 'ilman..."dishahihkan oleh Al Allamah Albani dalam Shahihul Jami' (11019)

Keterangan


Ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu perbintangan dan pengaruhnya terhadap alam ini merupakan perkataan ahli nujum. Mengaitkan sesuatu, kehidupan, dan kematian seseorang dengan perbintangan adalah perbuatan yang batil.

زاد ما زاد : اي كلما زاد اقتباسه من النجوم زاد اقتباسه من السحر والشر، والمراد : علم ان للنجوم تأثير فهذا هو المنكر وهو الإستدلال بالأحوال الفلكية على الحوادث الأرضية،

Zaada maa zaada, semakin bertambah mempelajari ilmu nujum, semakin bertambah pula ilmu sihir dan kesyirikannya. Maksud pembahasan ini, mempelajari bahwa bintang-bintang yang ada di langit memberikan pengaruh pada kehidupan ini adalah kemungkaran karena menyandarkan kejadian-kejadian di alam ini kepada bintang-bintang di langit.

أما الإستفادة من النجوم وسيرها في معرفة القبلة والحر والبرد فلا بأس به لانه علم التسيير لا من علم التأثير وهو من نعمة الله.

Adapun mengamati pergerakan bintang untuk mengetahui arah kiblat atau musim panas dan dingin maka tidaklah mengapa karena merupakan bagian dari ilmu tas-yir, bukan ta'tsir, dan ini adalah nikmat Allah.

Contoh menggantungkan nasib yang berkaitan dengan waktu adalah tidak mau menyembelih, tidak mau membeli, atau tidak mau membuat perjanjian pada bulan Shafar. Ini juga termasuk amalan-amalan jahiliyah.


***

An Nasa'i meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda,

من عقد عقدة ثم نفث فيها فقد سحر، ومن سحر فقد أشرك، ومن تعلق شيئا وكل إليه

"Barangsiapa membuat suatu buhul (ikatan), kemudian meniupnya (sebagaimana yang dilakukan oleh tukangsihir), maka ia telah melakukan sihir; barangsiapa melakukan sihir, maka ia telah melakukan kemusyrikan; dan barangsiapa bergantung pada sesuatu (jimat), maka ia dijadikan Allah bersandar kepada benda itu."

Diriwayatkan oleh Nasa'i (4079), Tbahrani dalam Al Ausath (1469),Al Muntaqal-Hindi dalam Kanzul Ummal (17650). Didhaifkan oleh Al Allamah Albani dalam Ghayatul-Maram (288)

Keterangan


Penulis bermaksud menjelaskan jenis-jenis sihir, di antaranya adalah yang diikat (simpul) dan ditiup. Salah satu jenis sihir ada yang diikat kemudian ditiup disertai dengan permintaan tolong kepada syetan dan menghambakan diri kepadanya. Dengan terpenuhinya semua syarat ini, dengan seizin Allah, sihir ini terjadi.

Allah berfirman,

مَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ

"Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan ijin Allah." (QS. Al- Baqarah:102)

Maksudnya adalah dengan izin kauni. Allah juga berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ۝ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ۝ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ۝ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

"Dan, dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul." (QS. Al-Falaq : 4)


Sihir dibagi dua macam sebagaimana berikut;

قسم يكون بالعقد والنفث والأدوية الضارة وهذا موجود

Pertama, Sihir yang dilakukan dengan ikatan-ikatan buhul, kemudian ditiup dan dicampur dengan bacaan-bacaan yang merusak. Ini terbukti.

وقسم يكون بالتخييل والتلبيس والتزوير كما قال تعالى عن سحرة فرعون يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى [طه:66]

Kedua, Sihir dalam bentuk khayalan dan keragu raguan sebagaimana yang difirmankan Allah tentang tukang sihir Firaun, "Terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka." (QS. Thaha: 66), dan firman-Nya,

وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ [الأعراف:116]

"Mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)."(QS. Al Araf:116)

“Barangsiapa melakukan sihir, maka ia telah melakukan kemusyrikan" Alasannya karena orang yang melakukan sihir pasti menyembah dan berdoa kepada syetan. Allah berfirman,

وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ

"Padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia." (QS. Al Baqarah: 102).

Ayat ini menjelaskan bahwa barangsiapa mempelajari sihir berarti telah kafir.
Sanad hadits ini lemah karena berasal dari riwayat Hasan dari Abu Hurairah. Mayoritas ulama mengatakan bahwa Hasan tidak mendengar hadits ini dari Abu Hurairah (munqathi'). Hadits ini berasal dari riwayat Abbad bin Maisarah yang juga memiliki kelemahan. Hanya saja, hadits ini dikuatkan oleh hadits lain yang semakna dengannya.

ومن تعلق شيئا وكل إليه

"Dan barangsiapa bergantung pada sesuatu (jimat), maka ia dijadikan Allah bersandar kepada benda itu" "Bukankan Allah cukup untuk melindungi hamba hamba-Nya."(QS. Az Zumar:36) dan,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya."(QS. Ath-Thalaq: 3)

Siapa saja yang menggantungkan dirinya pada sihir, jimat, dan syetan-syetan, maka Allah benar-benar menyerahkan urusan orang itu kepada mereka, dan orang seperti ini akan merugi dan binasa.

***

Dari Ibnu Mas'ud ra, bahwa Rasulullah bersabda,

ألا هل أنبئكم ما العضة؟ هي النميمة القالة بين الناس
Maukah kamu aku beritahu apakah Adhah itu? Ia adalah perbuatan mengadu domba, yaitu banyak membicarakan keburukan dan menghasut di antara manusia." (HR. Muslim (2606)

Keterangan
Al Adhah bermakna sihir, kedustaan, adu domba (namimah). Disebutkan di sini karena sihir bisa mengakibatkan kebohongan, kedustaan, keraguan, penipuan, dan pengkhianatan.

Mengadu domba, yaitu banyak membicarakan keburukan dan menghasut di antara manusia. Namimah (adu domba) disebut adhahu karena menimbulkan kemudharatan bagi manusia, dan melahirkan kedustaan, kekotoran hati, dan kerusakan di tengah masyarakat.

Yahya bin Katsir berkata sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Baar,

يفسد النمام والكذاب في الساعة أكثر مما يفسد الساحر في السنة فالكذابون النمامون شرهم كبير وبلاؤهم عظيم؛ ولهذا قال عليه الصلاة والسلام: 

Namimah dan kedustaan lebih merusak daripada sihir pada saat ini." Para pendusta dan para pengadu domba Kejelekannya sangat besar. Karena itu, Nabi bersabda,

لا يدخل الجنة نمام

"Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." Diriwayatkan oleh Muslim (105)

***

Ibnu Umar ra, menuturkan bahwa Rasulullah bersabda,

إن من البيان لسحرا

"Sesungguhnya di antara susunan kata yang indah itu terdapat kekuatan sihir." (HR. Bukhari (5146), Muslim (869)

Keterangan

Al Bayan adalah kefasihan dan keindahan bertutur kata. Karena itulah orang yang memiliki retorika yang bagus bisa menyihir pendengarnya meskipun yang dia sampaikan bukan kebenaran.

Jumhur ulama mengatakan,

إنه فيه مدح البيان إذا كان في الحق

bahwa kemampuan retorika ini baik jika yang disampaikan adalah kebenaran.

Ada yang berpendapat bahwa hadits ini berkonotasi kepada celaan. Demikian menurut Ibnu Abdil Barr yang ia riwayatkan dari banyak ulama.

Ada juga yang berpendapat,

إن البيان اذا كان في الحق والدعوة الى الكتاب والسنة فهذا ممدوح، أما اذا أريد به الخداع واللبس فهذا ذم وعيب والحديث يحتمل الإثنين

Bahwa (bayan:penjelasan) retorika ini terpuji jika digunakan dalam berdakwah kepada Kitab dan Sunnah. Namun, apabila digunakan untuk mengelabui dan meragukan orang maka retorika ini tercela dan aib.

Kesimpulannya, hadits ini memiliki dua kemungkinan. Al Quràn dan As
Sunnah telah menjelaskan dengan retorika yang paling jelas dalam menerangkan kebenaran dan dakwah kepada manusia.

Suatu hari ada seorang yang berkhutbah, sedangkan di antara jamaah yang hadir adalah Umar bin Abdul Aziz. Mendengar uraian khatib yang begitu indah, Umar berkata, “Bagus sekali, demi Allah, inilah bentuk sihir yang dibolehkan."

Referensi :
Syarah kitab tauhid karya Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz (hal. 137).

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

Contact Us