Daftar Isi:
Definisi Khabar Ahad
خَبَرُ الْآحَادِ
Khabar Ahad
Definisi
Menurut bahasa:
اَلآحَادُ جَمْعُ اَحَدٍ بِمَعْنَى الْوَاحِدِ، وَخَبَرُ الْوَاحِدُ هُوَ مَا يَرْوِيْهِ شَخْصٌ وَاحِدٌ
Merupakan jamak dari kata ahad, yang artinya satu (wahid). Khabar wahid adalah berita yang diriwayatkan oleh satu orang.
Menurut istilah:
مَا لَمْ يَجْمَع شُرُوْطُ المُتَوَاتِرُ
Hadits yang tidak terkumpul syarat-syarat mutawatif .
Hukum Khabar Ahad
Hadits ahad menunjukkan kepada pengetahuan yang sifatnya teoritis (al-'ilmu an-nadhari), yaitu pengetahuan yang tegak karena adanya teori dan dalil.
Pembagian Khabar Ahad
Ditinjau berdasarkan jumlah jalur haditsnya, khabar ahad dibagi tiga:
a. (مَشهُوْرٌ) Hadits Masyhur.
b. (عَزِيْزٌ) Hadits 'Aziz.
c. (غَرِيْبٌ) Hadits Gharib.
Saya akan paparkan masing-masing pembagian ini secara terpisah.
Hadits Masyhur (اَلْمَشْهُوْرُ)
a. Menurut bahasa:
اِسْمٌ مَفْعُوْلٌ مِنْ "شَهَرْتُ الْأَمْرَ" إذَا اَعْلَنْتُهُ وَأظْهَرْتُهُ وَسُمِيَ بِذِلِكَ لِظُهُوْرِهِ
Merupakan isim maf'ul dari syahartu al-amra, yang berarti saya mengumumkan atau menampakkan suatu perkara. Disebut seperti itu karena penampakkannya yang jelas.
b. Menurut istilah:
مَا رَوَاهُ ثَلاَثَةٌ فَأَكْثَر – فِي كُلِّ طَبَقَةٍ – مَا لَمْ يَبْلُغ حَدَّ التَوَاتُّرِ.
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih di setiap tingkatannya-, asalkan (jumlahnya) tidak mencapai derajat mutawatir.
إِنّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ..
Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu begiut saja, melainkan Dia mencabutnya.....(HR. Asy-Syaikhain, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Hadits Mustafidh
Menurut bahasa:
اسْمٌ فَاعِلٌ مِنْ "استِفَاضَ" مُشْتَقٌ مِنْ فَاضَ الْمَاءُ، وَسُمِيَ بِذَلِكَ لانْتِشَارِهِ.
merupakan isim fa’il dari istafadha, pecahan kata dari fadha al-ma-a, yang berarti air yang berlimpah-limpah. Dinamakan seperti itu karena tersebar.
b. Menurut Istilah:
Ada tiga pendapat yang berbeda, yaitu :
1. Merupakan sinonim dari hadits masyhur.
2. Hadits must'afidl lebih spesifik dari hadits masyhur, karena pada hadits mustafidl disyaratkan pada kedua ujung sanadnya harus sama, sedangkan pada hadits masyhur hal itu tidak disyaratkan.
3. Hadits mustafidl lebih umum (general) dari hadits masyhur, yaitu berlawanan dengan pendapat kedua.
Masyhur yang Tidak Tergolong Hadits Masyhur
Yang dimaksudkannya adalah, sesuatu (hadits) yang telah populer (masyhur) di kalangan tertentu, namun tidak memiliki syarat-syarat yang dituntut (sebagai hadits masyhur). Hal itu bisa berupa:
a. Haditsnya memiliki hanya satu sanad.
b. Haditsnya memiliki lebih dari satu sanad.
c. Haditsnya tidak memiliki sanad.
Jenis-jenis masyhur yang tidak tergolong istilah hadits masyhur amat banyak, di antaranya :
a. Masyhur di kalangan ahli hadits.
Contoh hadits Anas :
أنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَنَتَ شَهْرًا بَعْدَ الرُّكُوْعِ يَدْعُوْ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ
Bahwa Rasulullah Saw melakukan (do’a) qunut selama satu bulan (dilakukan) setelah ruku’, dengan mendo’akan (kabilah) Ri’lin dan Dazkwan.
b. Masyhur di kalangan ahli hadits, para ulama maupun masyarakat awam, contohnya :
اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ.
Orang muslim itu adalah orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari perkataan dan tangannya.
c. Masyhur di kalangan ahli fiqih, contohnya :
أَبْغَضُ الْحَلاَلِ إلَى اللهِ الطَّلاَقُ.
Perkara halal yang dibenci oleh Allah adalah talak.
d. Masyhur di kalangan ahli ushul, contohnya adalah :
رَفِعَ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأُ وَالنِسَيَانُ وَمَااسْتُكْرِهُوْا عَلَيْهِ.
Diangkat dari umatku (dosa) atas kekeliruan, lupa dan hal yang memaksa.
e. Masyhur di kalangan ahli nahwu, contohnya:
نِعْمَ الْعَبْدُ صَهَيْبٌ لَوْ لَمْ يَخَفِ اللهَ لَمْ يَعْصِهِ
Sebaik-baik hamba adalah Shuhaib, seandainya ia tidak takut kepada Allah maka ia tidak akan berbuat maksiat.
f. Masyhur di kalangan masyarakat awam, contohnya :
الْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Tergesa-gesa itu adalah perbuatan setan.
Hukum Hadits Masyhur
Masyhur menurut istilah maupun yang tidak termasuk istilah tidak dapat diklaim sebagai hadits yang shahih atau tidak shahih, melainkan ada yang shahih, ada juga yang hasan, dla'if, bahkan yang maudlu. Hadits masyhur -menurut istilah hadits- yang shahih memiliki kriteria lebih kuat dari hadits ‘Aziz dan hadits Gharib.
Kitab-kitab Populer Mengenai Hadits Masyhur
Yang dimaksud kitab-kitab hadits mosyhur disini adalah hadits-hadits masyhur yang beredar di tengah-tengah masyarakat, bukan masyhur menurut istilah hadits, diantaranya:
a. (المَقَاصد الحَسَنَة فِيْمَا اشْتَهَرَ عَلَى الْألْسِنَة) Al-Maqashid al-Hasanah fima Isytahara 'ala al-Alsinati. Karya as-Sakhawi.
b. (كَشْف الخَفاء وَمزِيل الإِلْبَاس فِيمَا اشتهر مِنَ الحَدِيْثِ عَلَى السنَة النَاس) Kasyfu al-Khafa wa Muzail al-llbas fima Isytahara min al-Hadits 'ala al-Sinati an-Nas. Karya al-Ajiluni
c. (اَلتَمْيِيز الطَيِّب مِنَ الْخَبِيْثِ فِيَما يَدُوْرُ عَلَى السنَة النَاس ) Thmyizu at:Thayyib min al-Khabits fimaYaduru 'ala Abtati anNas min al-Hadits. Karya Ibnu ad-Daiba' as-Syaibani.
Hadits Aziz (اَلْعَزِيْز)
Definisi
Menurut لُغَةً (bahasa) :
هُوَ صِفَةٌ مُشَبَّهَةٌ مِنْ "عَزَّ يَعِزُّ" بِالْكَسْرِ أيْ قَلَّ وَنَدَرَ أوْ مِنْ "عَزَّ يَعَزُّ" بِالْفَتْحِ، أيْ قَوِيَ وَاشْتَدَّ، وَسُمِيَ بِذَلِكَ أمَا لِقِلَةِ وُجُوْدِهِ وَنَدرَتِهِ وَأمَا لِقُوَّتِهِ بِمَجِيْئِهِ مِنْ طَرِيْقٍ آخر
Merupakan sifat musyabbahah dari kata ‘azza- ya’izzu, yang artinya sedikit atau jarang; atau juga sifat musyabbahah dari kata ‘azza-ya’azzu, yang artinya kuat atau keras. Disebut demikian karena sedikit atau jarang keberadaannya; atau Juga kuat keberadaannya melalui jalur lain.
Menurut اصطِلاَحًا(istilah) :
أَنْ لاَيَقِلَّ رَوَاتُهُ عَنِ اثْنَيْنِ فِيْ جَمِيْعِ طَبَقَاتِ السَنَدِ.
Hadits yang perawinya berjumlah tidak kurang dari dua orang di seluruh tingkatan (thabaqat) sanadnya.
Penjelasan Definisinya
Maksud adalah di masing-masing tingkatan (thabaqat) sanad tidak boleh kurang dari dua orang perawi. Jika di sebagian thabaqatnya dijumpai tiga orang atau lebih rawi, hal itu tidak merusak (statusnya sebagai) hadits ‘aziz, asalkan di dalam thabaqat lainnya – meskipun Cuma satu thabaqat- terdapat dua orang rawi. Sebab, yang dijadikan patokan adalah jumlah minimal rawi di dalam thabaqat sanad.
Ini adalah definisi yang paling kuat seperti yang ditetapkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar. Sebagian ulama berpendapat: bahwa hadits ‘aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang atau tiga orang. Mereka tidak membedakan – dalam kasus ini – dengan hadits masyhur.
Contoh
Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhain dari hadisnya Anas, dan Imam Bukhari dari haditsnya Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda :
لَا يُؤْمِنُ احَدُكُمْ حَتَّى اكُوْنَ أُحِبَّ إلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَاسِ اجْمَعِيْنَ
Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai dari bapaknya, dari anaknya, dan manusia seluruhnya.
Hadits tersebut diriwayatkan dari Anas, Qatadah dan Abdul Aziz bin Shuhaib, dari Qatadah, Syu’bah dan Sa’id, dari Abdul Aziz Ismail bin ‘Ulayyah dan Abdul Warits, dan dari masing-masing kelompok.
Kitab-kitab Populer Tentang Hadits ‘Aziz
Para ulama tidak menyusun secara tersendiri kitab tertentu untuk hadits-hadis ‘Aziz. Tampaknya hal itu disebabkan sedikit atau tidak ada manfaatnya menyusun kitab tersebut.
Hadits Gharib (اَلْغَرِيْبُ)
Definisinya
Menurut لَغُةً (bahasa) :
هُوَ صِفَةٌ مُشَبَّهَةٌ بِمَعْنَى أوْ البَعِيْدِ عَنْ اَقَارِبِهِ
Merupakan sifat musyabbahah yang bermakna al-munfarid (sendiri), atau jauh dari karib kerabat.
Menurut إصْطِلاحًا (Istilah):
هُوَ مَا يَنْفَرِدُ بِرِوَايَتِهِ رَاوٍ وَاحِدٍ.
Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi sendirian.
Penjelasan Definisinya
Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi, sendirian. Bisa di setiap thabaqat-nya dari seluruh thabaqat sanadnya; atau di sebagian thabaqat sanadnya; malahan bisa pada satu thabaqat saja. Adanya jumlah rawi lebih dari seorang pada thabaqat lainnya tidak merusak hadits gharib, karena yang dijadikan sebagai patokan adalah yang paling minimal.
Nama lain hadits Gharib
Para ulama banyak menggunakan nama lain untuk hadits Gharib, di antaranya al-Fardhu; keduanya memiliki arti yang sama. Sebagian ulama lainnya telah membedakan keduanya. Namun Al-Hafizh Ibnu Hajar menganggap keduanya itu sama saja, baik ditinjau dari segi bahasa maupun istilah. Meski begitu, beliau berkata: Bahwa ahli istilah (maksudnya ahli hadits) telah membedakan keduanya, di lihat dari sisi banyaknya dan sedikitnya penggunaan. Disebut hadits fard, karena lebih banyak digunakan untuk hadits fard yang mutlak. Sedangkan hadits Gharib lebih banyak digunakan untuk hadits fard yang nisbi.
Pembagiannya
Dilihat dari aspek tempat menyendirinya perawi, hadits gharib dibagi dua :
1. Hadits gharib mutlak atau fard mutlak
Definisinya:
مَا كَانَتِ الْغَرَابَةُ فِيْ أصْلِ سَنَدِهِ أيْ مَا يَنْفَرِدُ بِرِوَايَتِهِ شَخْصٌ وَاحِدٌ فِيْ أصْلِ سَنَدِهِ.
jika gharib (kesendirian)nya terdapat pada asal sanad; dengan kata lain, hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang sendirian pada asal sanadnya.
Contohnya :
إنَّمَا الْأعَمَالُ بِالنِيَاتِ
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.
Hadits ini diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab ra seorang diri. Hal ini terus berlanjut kesendiriannya. Hingga akhir sanad. Hadits ini juga telah diriwayatkan kesendiriannya oleh sejumlah rawi.
2. Hadits gharib nisbi atau fard nisbi.
Definisinya:
مَا كَانَتِ الْغَرَابَةُ فِيْ أَثْنَاءِ سَنَدِهِ أيْ أَنْ يَرْوِيْهِ أَكْثَرُ مِنْ رَاوٍ فِيْ أَصْلِ سَنَدِهِ ثُمَّ يَنْفَرِدُ بِرِوَايَتِهِ رَاوٍ وَاحِدٍ عَنْ أوْلَئِكَ الرُوَاةِ
Ke-ghariban-nya terletak di tengah-tengah sanad; dengan kata lain, hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari seorang rawi pada asal sanadnya, kemudian diriwayatkan oleh seorang rawi.
Contohnya :
مَالِكٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ مَكَّةَ وَعَلَى رَأْسِهِ الْمِغْفَرُ.
Hadits Malik dari az-Zuhri, dari Anas ra, bahwa Nabi Saw memasuki kota Makkah sementara di atas kepalanya terdapat penutup.
Kesendiriannya terletak pada Malik dari az-Zuhri.
Alasan penamaan: Dinamakan hadits gharib nisbi karena letak kesendiriannya dinisbahkan kepada individu tertentu.
Macam-Macam Hadits Gharib Nisbi
Terdapat berbagai jenis gharib atau kesendirian (tafarrud), yang memungkinkannya termasuk hadits gharib nisbi, bukan gharib mutlak, karena dinisbahkan kepada sesuatu tertentu; antara lain:
a. Kegharibannya dinisbahkan kepada rawi tsiqat (terpercaya); seperti pernyataan mereka: 'Tidak diriwayatkan oleh seorang pun rawi tsiqat kecuali si fulan'.
b. Kegharibannya karena diriwayatkan oleh rawi tertentu dari rawi tertentu; seperti pernyataan mereka: ’Diriwayatkan secara menyendiri oleh fulan dari fulan'; meskipun diriwayatkan dari arah lain selain dia.
c. Keghoribannya pada penduduk negeri tertentu, atau penghuni tertentu; seperti pernyataan mereka: 'Diriwayatkan secara menyendiri oleh penduduk Makkah', abu' oleh penduduk Syam’.
d. Kegharibannya karena diriwayatkan oleh penduduk negeri tertentu dari penduduk negeri tertentu pula; seperti pernyataan mereka: 'Diriwayatkan secara menyendiri oleh penduduk Bashrah dari penduduk Madinah', atau 'diriwayatkan secara menyendiri oleh penduduk Syam dari penduduk Hijaz.
Pembagian lain
Para ulama juga membagi hadits gharib dilihat dari sisi gharibnya sanad dan matan, yaitu :
a. Hadits gharib matan dan sanad: hadits yang matannya diriwayatkan oleh seorang rawi saja.
b. Hadits gharib matan, bukan sanad: Seperti hadits yang matan-nya diriwayatkan oleh sekelompok sahabat, namun diriwayatkan secara menyendiri dari sahabat lainnya. Dalam perkara ini Imam Tirmidzi berkata: Hadits ini gharib dilihat dari aspek ini
Kitab yang memuat Banyak Hadits Gharib
Musnad al-Bazzar
Mu’jam al-Ausathnya ath-Thabrani.
Kitab-kitab Hadits Gharib yang Populer
a. (غَرَائب مَالِكٍ) Gharaib Malik, karya ad-Daruquthni
b. (الأَفْرَاد) al-Afraad, karya ad-Daruquthni
c. (السُنَنُ التِي تَقَرَّدَ بِكلِ سَنَة مِنْهَا اهل بلدة) as-Sunan allati Tafarrada bikulli Sunnatin minha Ahlu Baldatun, karya Abu Dawud as-Sijistani.
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.