Keutamaan Ibadah Pada Malam hari

Keutamaan Ibadah Pada Malam hari


8. Keutamaan Ibadah Pada Malam hari


Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (4) إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا (5)

"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (Yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat." (QS. Al Muzamil [73] ayat 1 – 5)

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

"Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan RabbMu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Israa' [17] :79)

Dan dalam ayat lain pula Allah berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا

"Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari."(QS. Al-Insaan [76] :26)

وفي (الصحيحين) عن أبي هريرة رضي الله عنه «عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ينزلُ رَبُّنَا إلى السَّماءِ الدُّنيا كلَّ ليلةٍ إِلَى السَمَاءِ الدُنْيَا حينَ يَبْقَى ثلثُ اللَّيلِ الآخر فيقولُ: من يدعوني فأستجبَ لَهُ، ومن يسألُني فأعطيَهُ، ومن يستغفِرُني فأغفرَ لَهُ.

Dalam Shahihain (Al-Bukhari dan Muslim) dari Abu Hurairah dari Rasulullah beliau bersabda: "Sesungguhnya Ar-Rabb Ta'ala turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga akhir malam, Allah berkata: "Siapakah yang memohon kepadaKu niscaya Aku kabulkan, siapakah yang meminta kepadaKu niscaya Aku memberikannya, siapakah yang meminta ampunan kepadaKu niscaya Aku beri ampunan baginya.”

وعن عمرو بن عبسة أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول: أقربُ ما يكونُ الربُّ من العبدِ في جوفِ الليلِ الآخرِ فإِنِ استطعْتَ أن تكونَ ممن يذكرُ اللهَ في تلْكَ الساعَةِ فكُنْ. قال الترمذي: حديث حسن وصحيح.

Diriwayatkan dari Amru bin Anabas bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda: "Waktu yang Allah lebih dekat kepada hambaNya adalah pada akhir malam. Jika engkau mampu berdzikir pada saat itu maka lakukanlah."(Imam AtTirmidzi berkata: Hadits hasan shahih)[1]

وقال جابر: سمعت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عزّ وجلّ خَيْرًا مِنْ أُمُوْرِ الدُنْيَا والآخرة إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وذلك كل ليلة. خرجه مسلم
Jabir berkata: Saya mendengar Nabi Saw bersabda: "Sesungguhnya di malam hari terdapat satu saat tidaklah seorang muslim meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat pada saat itu kecuali dikabulkanNya. Dan kesempatan itu berlaku setiap malam." (HR. Muslim)

Allah berfirman:

وَالْمُستَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

"....dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Al-Imran [3] :17)

ويذكر عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: أمرنا أن نستغفر بالليل سبعين استغفارة

Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa ia berkata: "Kami diperintahkan supaya mengucapkan istighfar sebanyak tujuh puluh kali setiap malam.”

Referensi : Al Kalim Ath Thayyib karya Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah, tahqiq Syekh Nashiruddin al Albani (hal. 87 - 89)



[1] Saya katakan: "Telah dinyatakan shahih oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Imam Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi, dan benarlah yang mereka katakan.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

Contact Us