Athaf (العطف)
Kaidahnya :
العطف: تابعٌ يتوسطُ بين متبوعه أحدُ هذه الحروف وهي :
الواوُ والفاءُ وأمْ ولا وبل ولكن وحتى
(169) Athaf : Tabi’ (yang
ikut) yang menjadi perantara antaranya dengan yang diikutinya oleh satu huruf,
huruf-huruf ini yaitu : WAWU, FA, TSUMMA, AU, AM, LA, BAL, LAKIN, DAN
HATTA.
:الأمثلة
Contoh :
نَضِجَ
الْخَوْخُ وَالْعِنَبّ
1. Buah Persik dan Buah anggur telah
matang.
أكَلْتُ الْخَوْخَ وَالْعِنَب
2. Aku telah memakan Buah Persik dan
Buah Anggur.
هَذَا شَجَرُ الْخَوْخِ وَالْعِنَب
3. Ini Pohon Persik dan anggur.
تُرْعِدُ الْسَمَاءُ وَتُبْرِقُ
4. Langit bergemuruh dan berkilat.
يَخَافُ الْأَطْفَالُ مِنْ أَنْ تُرْعِدُ السَّمَاءُ
وَتُبْرِقَ
5. Anak-anak takut dari Langit yang
bergemuruh dan berkilat.
إِنْ تُرْعِدُ وَتُبْرِقُ فَلَنْ نَخْرُجَ
6. Jika Langit bergemuruh dan berkilat maka kami tidak
akan keluar.
Pembahasannya :
Lihatlah contoh-contoh di atas,
kamu mendapatkan setiap darinya itu mengandung dua lafadz atau kalimat (dua
kata) yang diperantarai oleh Wawu yang menunjukkan ISYTIRAQ (berserikat)
keduanya pada hukum, dan lihatlah dua kalimat itu, maka kamu mendapatkan
keduanya pada tiga contoh yang pertama itu dua Isim, dan pada ketiga contoh
yang kedua itu dua Fiil, dan Lafadz/kalimat yang setelah wawu dinamakan MA’TUF atau A’THAF dan
lafadz/kalimat yang sebelum Ma’tuf disebut MA’TUF ‘ALAIH, Adapun
Wawu itu disebut HURUF A’THAF atau ADATnya.
Apabila kamu memikirkan Ma’tuf pada
semua contoh di atas, dan demikian pula pada contoh yang lain, maka kamu akan
mendapatkannya mengikuti Ma’tuf A’laih pada I’rabnya :
pada Rafa’nya, Nashabnya, Jarnya dan Jazmnya,
oleh karena itu Ma’tuf ini dinamakan Tabi’ (yang
ikut) dan Ma’tuf A’laih dinamakan Matbu’ (yang
diikuti).
Dan di sana ada huruf-huruf yang
lain selain Wawu yang dijadikan A’thafnya, yaitu FA, TSUMMA, AU, AM,
LA, BAL, LAKIN, HATTA, dan kami akan menjelaskan makna-makna pada
pembahasan berikutnya.
Makna-makna huruf A’thaf (مَعَانِي حُرُوْفِ الْعَطْفِ)
Kaidah-kaidahnya :
حُرُوْفُ
الْعَطْفِ تِسْعَةٌ :
Huruf A’thaf itu ada sembilan :
اَلْوَاوُ
وَهِيَ لمُطْلَقِ الْجَمْعِ
Wawu : Limuthlaq Al Jami’ (berserikat
antara yang satu dengan yang lain dalam satu hukum),
وَالْفَاءُ
لِلْتَرْتِيْبِ مَعَ الْتَعْقِيْبِ
Fa : untuk Tartib (keberurutan)
bersama Ta’kib,
ثُمَّ
لِلْتَرْتِيْبِ مَعَ الْتَرَاخِي
Tsumma : untuk Tartib (keberurutan) bersama
Tarakhi (keberakhiran),
أوْ
لِلشَّكِّ اَوِ الْتَخْيِيْرِ
AW : untuk Syak (ragu) atau Takhyir (pilihan),
أَمْ
لِطَلَبِ الْتَعْيِيْنِ
AM : untuk Thalabu Ta’yin (menuntut penentuan),
وَلاَ
لِلْنَفْيِ
LA untuk Nafi (Meniadakan),
وَبَلْ
لِإِضْرَابِ
BAL : untuk Idrab ,
وَلَكِنْ
لِلْإِسْتِدْرَاكِ
LAKIN : untuk Istidrak,
وَحَتَّى
لِلْغَايَةِ
HATTA : untuk Ghayah (akhir, tujuan).
الأمثلة : |
Contoh :
تَوَلَّى الْخِلاَفَةَ أبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ
1.
Abu
Bakar dan Umar menguasai kekhalifahan.
تَوَلَّى الْخِلاَفَةَ
عُمَرُ وَأبُوْ بَكْرٍ
2.
Umar
dan Abu Bakar menguasai kekhalifahan.
صَلَّى
الْإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ
3.
Imam
dan Ma’mum telah shalat.
دَخَلَ
الْمُدَرِّسُ فَوَقَفَ الْتَلاَمِيْذُ
4.
Pengajar
telah masuk lalu semua murid
berdiri.
حَكَمَ
مِصْرَ إسْمَاعِيْلُ فَتَوْفِيْقُ
5. Ismail memimpin mesir lalu (setelahnya)Taufiq.
رَآنَا أَبُوْكَ فَحَيَّانَا
6. Bapakmu melihat kami lalu dia
panggil kami.
مَاتَ
الرَّشِيْدُ ثُمَّ الْمَأْمُوْنُ
7. Rasyid telah meninggal kemudian
Makmun.
زَرَعْنَا القُطْنَ ثُمَّ جَنَيْنَاهُ
8. Kami telah menanam Kafas dan kami telah
memanennya.
يَنْقَضِي
الْصَّيْفُ ثُمَّ يَعُوْدُ
9. Musim panas akan berakhir kemudian dia
kembali.
Pembahasan :
Lihatlah ketiga contoh pertama,
maka kamu mendapatkan Adat A’thaf pada setiap darinya adalah
Wawu, dan pikirkanlah Ma’thuf dan Ma’thuf ‘Alaih padanya
maka kamu mendapatkan sesungguhnya keduanya tidak menunjukkan TARTIB (tertib),
sungguh Ma’thuf itu diakhirkan dari Ma’thuf ‘Alaih pada
zaman sebagaimana pada contoh yang pertama, dan sungguh ada Ma’tuf itu
terdahulu sebagaimana pada contoh yang kedua, dan ada yang jadi bersamaan
sebagaimana pada contoh ketiga, maka Wawu ini tidak
menunjukkan TARTIB antara Ma’tuf dengan Ma’tuf ‘Alaih, hanya
saja dia itu menunjukkan ISYTIRAQ (berserikat) keduanya pada hukumnya.
Lihatlah contoh yang kedua, maka
kamu mendapatkan Adat ‘Athaf pada setiap darinya yaitu FA, dan
pikirkanlah Ma’thuf dan Ma’thuf ‘Alaihnya pada
setiap contoh, maka kamu mendapatkan Ma’thuf itu selama datang
berakibat-kan Ma’thuf ‘Alaih tanpa mengakhirkan pada zamannya,
seandainya kamu memikirkan semua contoh A’thaf dengan FA, tentu kamu akan
mendapatkannya demikian sama, dan di sana, adalah FA itu berfaidah TARTIB dan
TA’KIB.
Pikirkanlah ketiga contoh terakhir,
maka kamu mendapatkan Adat A’thaf pada setiap darinya yaitu TSUMMA, seandainya
kamu memikirkan Ma’thuf dan Ma’thuf ‘Alaih padanya
dan pada setiap contoh yang lain yang ada padamu, tentu kamu mendapatkan TARTIB
antara keduanya, tapi Tartib bersama Tarakhi (akhiran) pada zaman, oleh karena
itu, tidak diA’thafkan dengan Tsumma kecuali ketika yang dimaksudkan adalah
TARTIB bersamaTARAKHI.
Adapun Huruf-huruf A’thaf yang
tersisa sungguh penjelasannya panjang apabila kami menjelaskan dengan cara
sebelumnya, oleh karena itu, kami menghimpunnya dengan ijmal (global). Lalu
kami berkata :
AU : dia digunakan untuk TAKHYIR (pilihan) atau
SYAK (ragu) ; lalu kamu berkata :
خُذْ وَرَدًا أوْ بنَفْسَجًا
- Ambil-lah bunganya atau Banafsaj (Ungu)
نَقَلَ الْخَبَرَ عَلِيٌّ أوْ فَرِيْدٌ
- Ali atau Farid yang menyampaikan beritanya.
AM : dia digunakan untuk THALABU TA’YIN (menuntut
penentuannya). Seperti :
أَتَفَاحًا أكَلْتَ أمْ بُرْتُقَالاً
- Apakah kamu memakan Apel atau Jeruk ?
LA : dia digunakan untuk meniadaan hukum dari Ma’thuf, seperti
:
حَصَدْنَا الْقَمْحَ لاَ الشَّعِيْرَ
kami telah memanen Biji Gandum
bukan Sya’ir.
BAL : dia digunakan untuk IDHRAB, seperti :
إشْتَرَيْتُ دوَاةً بَلْ قَلَمًا
Aku telah membeli Tempat Tinta
bahkan (dengan) satu Pulpen.
LAKIN : dia digunakan untuk ISTIDRAK, seperti :
مَا
جَاءَ السّيْدُ لَكِنْ خَادِمُهُ
Tuannya tidak datang yang datang
hanya pembantunya
HATTA : dia digunakan untuk GAYAH (akhir, tujuan),
seperti :
فَرَّ الْجُنُوْدُ حَتَّى الْقَائِدُ
Tentara telah berlari
hingga/sampai/menuju pemimpin.
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.