4.4.2. Sifat Nikmat dan Azab Kubur
Dalam hadis dari al-Barra' ibn 'Azib, Rasulullah saw. menuturkan,
أن الملائكة
تسأل العبد المؤمن في قبره فيحسن الإجابة وعند ذاك: " ينادي مناد من السماء:
أن صدق عبدي، فأفرشوه من الجنة، وألبسوه من الجنة، وافتحوا له باباً إلى الجنة،
قال: فيأتيه من روحها وطيبها، ويفسح له في قبره مدّ بصره، قال: ويأتيه [وفي رواية:
يمثل له] رجل حسن الوجه حسن الثياب، طيب الريح، فيقول: أبشر بالذي يسرك، [أبشر
برضوان من الله، وجنات فيها نعيم مقيم] هذا يومك الذي كنت توعد، فيقول له: [وأنت
فبشرك الله بخير] من أنت؟ فوجهك الوجه الذي يجيء بالخير، فيقول: أنا عملك الصالح
[فو الله ما علمتك إلا كنت سريعاً في طاعة الله، بطيئاً في معصية الله، فجزاك الله
خيراً] ، ثم يفتح له باب من الجنة، وباب من النار، فيقال: هذا منزلك لو عصيت الله،
أبدلك الله به هذا، فإذا رأى ما في الجنة، قال: ربِّ عجل قيام الساعة، كيما أرجع
إلى أهلي ومالي، [فيقال له: اسكن] ".
Bahwa malaikat bertanya kepada seorang mukmin, dan ia menjawabnya dengan baik. Setelah itu, terdengar seruan dari langit,“Hamba-Ku benar. Beri dia pembaringan dari surga, berikan pakaian dari surga dan bukakanlah pintu menuju surga baginya!” Nabi melanjutkan, “Lalu ia diberikan wewangian dari surga, dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan mata. Mala-ikat mendatanginya (dalam riwayat lain: menyamar) dalam bentuk lelaki yang tampan, bajunya bagus, baunya wangi,dan ber-kata, 'Bergembiralah dengan kemudahan yang telah kau terima (bergembiralah dengan rida Allah dan surga yang berisi kenik-matan abadi). Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu.' Lalu ia (si mukmin) berkata, 'Siapakah engkau? Wajahmu penuh kebaikan.' Ia menjawab, 'Aku adalah amal salehmu (Demi Allah, yang aku tahu, engkau cepat dalam ketaatan, lambat dalam mak-siat. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan!).' Kemudian dibukakan baginya pintu surga dan pintu neraka, lalu dikatakan, 'Ini tempatmu bila mendurhakai Allah. Allah membalas mak-siatmu dengan neraka ini.' Ketika ia melihat surga, ia berdoa, 'Ya Tuhan, percepatlah datangnya kiamat agar aku dapat berkum-pul kembali dengan keluarga dan hartaku.' Lalu dikatakan ke-padanya, "Tenanglah!'”
وذكر صلوات
الله عليه وسلامه أن العبد الكافر (١) أو الفاجر بعد أن يسيء الإجابة " ينادي
منادٍ في السماء أن كذب، فافرشوا له من النار، وافتحوا له باباً إلى النار، فيأتيه
من حرها وسمومها، ويضيق عليه في قبره، حتى تختلف فيه أضلاعه، ويأتيه (وفي رواية:
ويمثل له) رجل قبيح الوجه، قبيح الثياب، منتن الريح، فيقول: أبشر بالذي يسوؤك، هذا
يومك الذي كنت توعد، فيقول: [وأنت فبشرك الله بالبشر] ، من أنت؟ فوجهك الوجه الذي
يجيء بالشر، فيقول: أنا عملك الخبيث، [فوالله ما علمتك إلا كنت بطيئاً عن طاعة
الله، سريعاً إلى معصية الله] ، [فجزاك الله شراً، ثم يقيض الله له أعمى أصم أبكم
في يده مرزبة، لو ضرب بها جبل كان تراباً، فيضربه حتى يصير بها تراباً، ثم يعيده
كما كان، فيضربه ضربة أخرى، فيصيح صيحة يسمعه كل شيء إلا الثقلين، ثم يفتح له باب
من النار، ويمهد من فرش النار] ، فيقول: رب لا تقم الساعة "
Rasulullah saw. menyebutkan bahwa orang kafir atau jahat, setelah memberi jawaban
yang salah, terdengar seruan di langit, “Ia telah berdusta. Siapkanlah tempat
tidur dari api neraka dan bukalah pintu menuju neraka!” Panas dan racun neraka
men-datanginya, dan kuburan menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Lalu
datanglah kepadanya (dalam riwayat lain: menya-mar) seorang lelaki yang buruk
wajahnya, kumal pakaiannya, busuk baunya, lalu berkata, "Bergembiralah
dengan sesuatu yang menyengsarakanmu! Inilah hari yang telah dijanjikan
bagimu." Si kafir berkata, “Siapa kau? Wajahmu membawa kejahatan."
Yang ditanya menjawab, “Aku adalah amal burukmu (Demi Allah, yang aku tahu,
engkau lambat dalam menaati Allah dan cepat dalam berbuat maksiat. Semoga Allah
membalasmu de-ngan kejahatan!).” Kemudian Allah menjadikannya buta,tuli, bisu.
Di tangan malaikat ada potongan besi yang jika dipakai untuk memukul gunung,
gunung itu akan hancur jadi debu. Malaikat memukul si kafir dengan alat itu
sampai menjadi debu. Kemudian bentuknya dikembalikan lagi seperti semula, lalu
ia dipukul lagi sampai ia berteriak histeris yang terdengar oleh segala sesuatu
kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka dan disiapkan untuknya
tempat tidur dari neraka. Ia berteriak, "Ya Tuhan, jangan kau datangkan
hari kiamat." (Hadis sahih. Telah dinukil di depan)
Dalam hadis Anas disebutkan:
أن العبد
المؤمن إذا أجاب الإجابة الصادقة في قبره، " يقال له: انظر إلى مقعدك من
النار، أبدلك الله به مقعداً من الجنة، قال النبي صلى الله عليه وسلم: فيراهما
جميعاً، قال قتادة: وذكر لنا أنه يفسح له في قبره " وذكر في حديث أنس أن
الكافر والمنافق بعد أن يجيب في قبره تلك الإجابة الكاذبة، يقال له: " لا
دريت، ولا تليت، ثم يضرب بمطرقة من حديد ضربة بين أذنيه، فيصيح صيحة يسمعها من
يليه إلا الثقلين " أخرجه البخاري ومسلم،
Bahwa seorang mukmin se-telah menjawab pertanyaan malaikat dengan benar di
dalam kubur, kepadanya dikatakan, “Lihatlah tempat tinggalmu di Dalam hadis
Anas disebutkan bahwa seorang mukmin se-telah menjawab pertanyaan malaikat
dengan benar di dalam kubur, kepadanya dikatakan, “Lihatlah tempat tinggalmu di
neraka. Namun Allah menggantinya dengan surga." Ia melihat neraka dan
surga. Qatadah berkata, “Ada riwayat bahwa kubur-nya dilapangkan". Dalam
hadis Anas juga disebutkan bahwa orang kafir dan munafik setelah menjawab
dengan salah di da-lam kubur, kepadanya dikatakan, “Kau tidak mengetahui dan
tidak mengikuti.” Kemudian ia dipukul dengan palu besi pada bagian di antara
dua telinganya. Ia menjerit histeris hingga terdengar oleh yang di sekitarnya
kecuali manusia dan jin. (H.R. Bukhari dan Muslim).
ولفظ الحديث
للبخاري، ولمسلم: " إن العبد إذا وضع في قبره، ثم ذكر نحواً مما تقدم إلى
قوله: وذكر لنا: أنه يفسح فيه سبعين ذراعاً، ويملأ عليه خضراً إلى يوم تبعثون "،
Redaksi hadis di atas versi Bukhari. Versi Muslim: “Sesungguhnya jika
seorang hamba telah dimasukkan ke dalam kubur ...” dan seterusnya (seperti
telah disebut sebelum-nya) sampai kepada: “kuburannya dilapangkan sejauh tujuh
pu-luh hasta dan penuh dengan nuansa hijau sampai hari kebang-kitan.”
وفي رواية لأبي
داود أن العبد المؤمن بعد أن يسأل ويجيب: " ينطلق به إلى بيت كان له في
النار، فيقول له: هذا كان لك، ولكن الله عصمك، فأبدلك به بيتاً في الجنة، فيراه،
فيقول: دعوني حتى أذهب فأبشر أهلي، فيقال له: اسكن
Dalam riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa seorang hamba mukmin setelah tanya
jawab, ia dibawa malaikat ke rumahnya di neraka. Kepadanya dikatakan, “Ini
tadinya untukmu, namun Allah melindungimu dan menggantinya dengan rumah di
surga. Setelah melihat rumah itu, ia berkata, 'Biarkan aku pergi agar dapat
memberi kabar gembira kepada keluargaku.' Dikatakan kepadanya, 'Tinggallah (di
sini).”[1]
Dari hadis-hadis di atas dapat ditarik benang merah bahwa setiap manusia
akan diperlihatkan tempat tinggalnya nanti se-telah ditanya di dalam kubur, dan
itu berlangsung terus me-nerus selama di dalam kubur.
Dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar r.a., Nabi saw. bersabda,
إن أحدكم إذا
مات عرض عليه مقعده بالغداة والعشي، إن كان من أهل الجنة فمن أهل الجنة، وإن كان
من أهل النار فمن أهل النار، فيقال: هذا مقعدك حتى يبعثك الله يوم القيامة
“Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian mati, akan diperlihatkan
tempat tinggalnya pada pagi dan sore. Bila ia termasuk penghuni surga, maka
tempat tinggal-nya dari surga; bila ia termasuk penghuni neraka, maka tempat
tinggalnya dari neraka. Lalu kepadanya dikatakan, 'Inilah tempat tinggalmu
sampai Allah membangitkanmu pada hari kiamat.'" (Diriwayatkan oleh Bukhari
dalam bab "Jenazah", bab "Tempat Tinggal Si Mayat akan
Diperlihatkan Kepadanya Setiap Pagi dan Sore"[2].
Dalam Sunan at-Tirmidzi diriwayatkan dari Abu Hurairah :
أن الرسول صلى
الله عليه وسلم أخبر أن الملكين يقولان للعبد المؤمن بعد أن يجيب الإجابة السديدة:
" قد كنا نعلم أنك تقول ذلك، ثم يفسح له في قبره سبعون ذراعاً في سبعين، ثم
ينور له فيه، ثم يقال له: نم، فيقول، أرجع إلى أهلي فأخبرهم، فيقولان: نم كنومة
العروس الذي لا يوقظه إلا أحب أهله إليه، حتى يبعثه الله من مضجعه ذلك ".
وأنهما يقولان للمنافق: " قد كنا نعلم أنك تقول ذلك، فيقال للأرض: التئمي
عليه، فتلتئم عليه، فتختلف أضلاعه، فلا يزال معذباً حتى يبعثه الله من مضجعه ذلك
Bahwa Rasulullah saw. memberitakan bahwa malaikat Munkar dan Nakir berkata
kepada seorang mukmin setelah ia menjawab dengan benar, “Kami tahu kau akan
mengatakan hal itu." Ke-mudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh
hasta,dan diterangi cahaya. Kepadanya kemudian dikatakan, “Tidurlah." Lalu
ia berkata, “Aku akan kembali ke keluargaku untuk mengabari mereka.” Keduanya
berkata, “Tidurlah seperti tidurnya pengantin yang tidak bangun kecuali oleh
anggota keluarga yang palingdicintainya." Ia pun tidur, hingga Allah
membangkit-kannya dari tempat tidur itu. Adapun kepada orang munafik, kedua
malaikat itu berkata, “Kami tahu kau akan mengatakan hal itu.” Lalu dikatakan
kepada tanah,“Himpitlah dia!” Tanah segera menghimpitnya sampai
tulang-tulangnya remuk. Ia senan-tiasa disiksa sampai dibangkitkan oleh Allah
dari tempat tidurnya itu. (Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Tirmidzi)[3]
4.4.3. Apakah Kaum Muslim Disiksa di dalam Kubur?
قال القرطبي:
قال أبو محمد عبد الحق: اعلم أن عذاب القبر ليس مختصاً بالكافرين، ولا موقوفاً على
المنافقين، بل يشاركهم فيه طائفة من المؤمنين، وكل على حاله من عمله، وما استوجبه
من خطيئته وزلله
Al-Qurthubi berkata seraya mengutip perkataan Abu Muhammad Abdul Haq,
“Ketahuilah bahwa azab kubur tidak hanya terkhusus bagi orang-orang kafir dan
munafik saja, akan tetapi juga menimpa segolongan kaum mukmin. Semua tergantung
amalnya serta akibat dosa dan kesalahannya.”[4]
Dalil-dalil mengenai bahwa seorang mukmin diazab di dalam kubur karena
banyak dosanya, akan dijelaskan dalam pembahasan berikutnya.
4.4.4. Sebab-sebab Azab Kubur
45Al-Qurthubi, at-Tadzkirat, h.146
الأسباب التي
يعذب بها أصحاب القبور على قسمين: مجمل ومفصّل، أمّا المجمل فإنهم يعذبون على
جهلهم بالله وإضاعتهم لأمره وارتكابهم معاصيه "
Sebab-sebab yang membuat penghuni kubur disiksa ada dua: umum dan sterperinci.
Secara umum, mereka disiksa karena tidak mengenal Allah, menyianyiakan
perintah-Nya dan berbuat maksiat[5].
أما المفصل فإن
النصوص ذكرت منه الكثير
Adapun sebab yang terperinci banyak disebut di dalam nas hadis. Berikut
adalah penjelasannya:
1, 2. Tidak Memakai Penutup Saat Buang Air Kecil dan Namimah:
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ibn Abbas r.a. berkata:
مرّ النبي صلى
الله عليه وسلم على قبرين، فقال: إنهما ليعذبان وما يعذبان في كبير، ثم قال: بلى،
أمّا أحدهما فكان يسعى بالنميمة، وأما الآخر فكان لا يستتر من بوله، ثم قال: ثم
أخذ عوداً رطباً فكسره باثنتين، ثم غرز كل واحد منهما على قبر، ثم قال: لعله يخفف
عنهما، ما لم ييبسا
bahwa Nabi saw. melewati dua kuburan, lalu beliau ber-sabda, “Sungguh
keduanya sedang disiksa, dan mereka tidak disiksa karena dosa besar.” Kemudian
beliau melanjutkan, “Ya, yang satu karena melakukan namimah (mengadu domba),
dan yang satunya lagi tidak memakai penutup saat buang air kecil.” Kemudian
beliau saw. mengambil sebuah kayu basah dan mem-belahnya menjadi dua, lalu
menancapkannya pada dua kubur tersebut, dan bersabda, “Semoga siksa keduanya
menjadi ringan selama kayu ini tidak kering![6]”
An-Nasa'i meriwayatkan bahwa Aisyah berkata,
دخلت عليَّ امرأة من اليهود، فقالت: إن عذاب القبر
من البول، فقلت: كذبت، فقالت: بلى، إنا لنقرض منه الجلد والثوب، فخرج رسول الله
صلى الله عليه وسلم إلى الصلاة، وقد ارتفعت أصواتنا، فقال: ما هذا؟ فأخبرته بما
قالت فقال: صدقت.
قالت: فما صلى بعد يومئذ إلا قال دبر كل صلاة: ربّ
جبرائيل وميكائيل وإسرافيل أعذني من حرّ النار وعذاب القبر
"Seorang wanita Yahudi
masuk ke kamarku dan berkata, 'Sungguh azab kubur (bisa) berasal dari air
seni.' Aku menyahut, 'Dusta engkau.' Ia berkata, 'Ya, sungguh kami (penganut
Yahudi) memotong kulit dan pakaian kami bila terkena air seni.' Sementara itu,
Rasulullah saw. keluar hendak salat pada saat suara kami me -ninggi. Beliau
saw. bertanya, 'Ada apa ini?' Aku menceritakan apa yang wanita itu katakan.
Beliau bersabda, 'Ia benar.' Lalu beliau tidak salat kecuali berdoa setelahnya,
'Ya Tuhan Jibril, Mikail,dan Israfil, lindungilah aku dari panasnya neraka dan
azab kubur.'" (Diriwayatkan oleh an-Nasa'i dalam Sunan-nya. Lihat
Jami'al-Ushul, XI, h.167)
Nampaknya inilah yang diisyaratkan oleh hadis bahwa Bani Israil memotong
kulit dan pakaian yang terkena air seni. Ini me-rupakan syariat yang ditetapkan
Allah bagi mereka. Karena itu ketika ada orang yang melarang hal tersebut untuk
dikerjakan, maka konsekwensinya Allah akan menyiksa mereka karena pela-rangan
tersebut.
Dalam hadis Abdurrahman ibn Hasanah, Rasulullah saw. bersabda,
ألم تعلموا ما
لقي صاحب بني إسرائيل، كانوا إذا أصابهم البول قطعوا ما أصابه البول منهم، فنهاهم
عن ذلك، فعذب في قبره
“Apakah kalian tidak tahu apa yang me-nimpa seorang Bani Israil. Jika
mereka terkena air seni, mereka memotong bagian yang terkena air seni tersebut.
Lalu ia me-larang mereka melakukan itu, maka ia diazab di dalam kubur."
(Penyusun Shahih al-Jami',I, h. 416 menyebut bahwa hadis ini diriwayatkan oleh
Abu Dawud, Tirmidzi, Ibn Majah, Ibn Hibban, dan al-Hakim)
Rasulullah saw. memberitakan bahwa umumnya siksa kubur berawal dari air
seni.
Anas ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
تنزهوا من
البول، فإن عامة عذاب القبر منه
“Bersihkan dirimu dari air seni, karena umumnya azab kubur berasal dari air
seni.”
Ibn Abbas meriwayatkan dengan redaksi:
عامة عذاب
القبر من البول، فتنزهوا منه
“Umumnya azab kubur berasal dari air seni maka bersih-kanlah dirimu
darinya.”
Adapun versi Abu Hurairah:
أكثر عذاب
القبر من البول
“Kebanyakan azab kubur berawal dari air seni[7]."
3. Mencuri Rampasan Perang
Mencuri ghanimah rampasan perang termasuk dosa yang dapat mengakibatkan
pelakunya disiksa di dalam kubur. Abu Hurairah berkata,
أهدى رجل لرسول
الله صلى الله عليه وسلم غلاماً يقال له: مِدْعم، فبينما مدعم يحط رحلاً لرسول
الله صلى الله عليه وسلم إذ أصابه سهم عائر ، فقتله، فقال الناس: هنيئاً له الجنة،
فقال الرسول صلى الله عليه وسلم: " كلا، والذي نفسي بيده إن الشملة التي
أخذها يوم خيبر من المغانم لم تصبها المقاسم، لتشتعل عليه ناراً ". فلما سمع
ذلك الناس جاء رجل بشراك أو شراكين إلى النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: "
شراك من نار أو شراكين من نار " متفق عليه
“Seorang lelaki memberi hadiah seorang bu-dak bernama Mid'am kepada
Rasulullah saw. Ketika Mid'am ikut bepergian bersama Rasulullah saw., tiba-tiba
ia terkena anak panah nyasar. Ia tewas. Orang-orang berkata, 'Semoga ia masuk
surga!' Mendengar ini, Rasulullah saw. bersabda, 'Sekali-kali tidak! Demi Yang
menguasai diriku, sungguh lilin yang ia ambil pada Perang Khaibar termasuk
ghanimah yang belum dibagi. Lilin ini akan menyalakan api neraka buatnya.'
Ketika orang-orang mendengar hal itu, tiba-tiba seorang lelaki datang mem-bawa
satu atau dua tali kulit terumpah untuk diserahkan kepada Nabi saw. Beliau saw.
lalu berkata, 'Satu atau dua tali kulit terum-pah dari neraka.'” (Muttafaq
Alailah)[8]
Abdullah ibn 'Amru berkata,
كان على ثقل
النبي صلى الله عليه وسلم رجل يقال له: كَرْكرة، فمات، فقال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: " هو في النار " فذهبوا ينظرون إليه، فوجدوا عباءة قد غلّها
" رواه البخاري
“Dulu ada lelaki bernama Karkarah yang bertugas menjaga barang bawaan milik
Nabi yang diletakkan di punggung hewan. Ketika ia meninggal, Rasulullah saw.
bersabda, 'Ia di neraka.' Para sahabat pergi untuk melihat-nya, lalu mereka
menemukan pakaian yang diambilnya.” (H.R. Bukhari).
4. Dusta, Zina, Riba, dan Meninggalkan Alquran
Allah menunjukkan beberapa dosa yang membuat pelaku-nya diazab. Dalam
Shahih al-Bukhari diriwayatkan bahwa Samurah ibn Jundub berkata:
كان النبي صلى
الله عليه وسلم إذا صلى صلاة أقبل علينا بوجهه فقال: من رأى منكم الليلة رؤيا؟
قال: فإن رأى أحد قصها، فيقول ما شاء الله ". فسألنا يوماً فقال: هل رأى أحدكم
منكم رؤيا؟ قلنا: لا، قال: لكني رأيت الليلة رجلين أتياني، فأخذا بيدي فأخرجاني
إلى الأرض المقدسة، فإذا رجل جالس، ورجل قائم بيده كلوب من حديد - قال بعض أصحابنا
عن موسى: كلوب من حديد يدخله في شدقه - حتى يبلغ قفاه، ثم يفعل بشدقه الآخر مثل
ذلك، ويلتئم شدقه هذا، فيعود فيصنع مثله
Biasanya setelah salat Nabi saw. menghadapkan wajahnya ke arah kami, dan
bertanya, “Siapa di antara kalian yang mimpi tadi malam?” Jika ada yang
bermimpi, orang itu akan menceritakan-nya, lalu Nabi saw. mengatakan Masya
Allah.
Suatu hari beliau bertanya kepada kami, "Apakah di antara kalian ada yang
bermimpi tadi malam?” Kami menjawab,“Tidak.” Beliau berkata, “Aku tadi malam
bermimpi ada dua orang men-datangiku. Mereka memegang tanganku dan membawaku ke
tanah yang suci. Di sana ada laki-laki yang sedang duduk dan laki-laki yang
berdiri di sampingnya dengan besi pengait di tangan-nya. Besi itu dimasukkan ke
sudut mulut lelaki yang duduk, lalu ditarik sampai mencapai tengkuk, kemudian
sudut mulut yang lain ditarik seperti itu, sehingga kedua sudut mulutnya
terpaut. Setelah itu, keadaannya pulih seperti sedia kala, dan ia diperlaku-kan
lagi seperti itu.
قلت: ما هذا؟
قالا: انطلق. فانطلقنا حتى أتينا على رجل مضطجع على قفاه، ورجل قائم على رأسه بفهر
أو صخرة، فيشدخ به رأسه، فإذا ضربه تدهده الحجر، فانطلق إليه ليأخذه فلا يرجع إلى
هذا حتى يلتئم رأسه وعاد رأسه كما هو، فعاد إليه فضربه.
Aku bertanya, "Apa ini?" Kedua orang yang membawaku
menjawab,“Jalanlah!” Lalu kami berjalan sampai bertemu dengan seorang lelaki
yang sedang berbaring dan seorang lagi yang ber-diri dekat kepalanya sambil
memegang batu, lalu dengan batu itu ia menghancurkan kepala lelaki yang
berbaring. Setelah ia me-mukulnya, batu tersebut menggelinding, lalu ia pergi
untuk me-ngambilnya lagi. Ketika ia kembali, kepala lelaki yang hancur tadi
sudah menyatu kembali dan pulih seperti sedia kala, lalu ia memukulnya lagi.
قلت: من هذا؟
قالا: انطلق. فانطلقنا إلى ثقب مثل التنور أعلاه ضيق وأسفله واسع يتوقد تحته
ناراً، فإذا اقترب ارتفعوا حتى كادوا أن يخرجوا، فإذا خمدت رجعوا فيها، وفيها رجال
ونساء عراة.
Aku bertanya, “Siapa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalanlah!"
Kami berjalan dan menemukan sebuah lubang mirip tungku dari tembikar untuk
membakar roti, yang atasnya sempit, bawahnya luas, dan di bawahnya api menyala.
Jika api itu mendekat, orang-orang di dalamnya segera naik sam-pai mereka
nyaris keluar. Jika api padam, mereka kembali turun ke bawah. Di dalam lubang
itu terdapat laki-laki dan perempuan telanjang.
فقلت: من هذا؟
قالا: انطلق. فانطلقنا حتى أتينا على نهر من دم، فيه رجل قائم، على وسط النهر رجل
بين يديه حجارة - قال يزيد ووهب بن جرير عن جرير بن حازم: وعلى شط النهر رجل -
فأقبل الرجل الذي في النهر، فإذا أراد أن يخرج رمى الرجل بحجر في فيه فرده حيث
كان، فجعل كلما جاء ليخرج رمى في فيه بحجر فيرجع كما كان. فقلت: من هذا؟ قالا: انطلق. فانطلقنا
حتى انتهينا إلى روضة خضراء فيها شجرة عظيمة، وفي أصلها شيخ وصبيان، وإذا رجل قريب
من الشجرة بين يديه نار يوقدها، فصعدا بي في الشجرة وأدخلاني داراً لم أر قط أحسن
منها، فيها رجال شيوخ وشباب ونساء وصبيان، ثم أخرجاني منها فصعدا بي الشجرة
فأدخلاني داراً هي أحسن وأفضل، فيها شيوخ وشباب.
Aku bertanya, “Siapa mereka ini?” Kedua orang yang mem-bawaku menjawab,
“Jalanlah!” Kami lalu berjalan dan sampai ke sebuah sungai darah yang di
dalamnya ada seorang lelaki ber-diri,dan di tengah sungai (menurut versi Yazid
dan Wahab ibn Jarir dari Jarir ibn Hazim: di pinggir sungai) ada seorang lelaki
yang di hadapannya ada batu. Jika orang itu ingin keluar dari sungai, lelaki di
pinggir atau di tengah sungai melempari mulut-nya dengan batu sehingga ia
kembali ke tempatnya semula. Se-tiap kali ia akan keluar dari sungai, ia
dilempar dengan batu sehingga kembalilagi. Aku bertanya, “Siapa ini?"
Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalanlah!” Lalu kami berjalan sampai kami
berhenti di sebuah taman hijau yang di dalamnya ada sebuah pohon besar dan di
dekat akarnya ada seorang kakek dan beberapa anak kecil.
Di dekat pohon ada seorang lelaki yang di hadapannya ada api yang menyala.
Lalu kedua orang yang membawaku menaikkanku ke pohon dan memasukkan aku ke
suatu tempat yang sangat in-dah. Di dalamnya ada orang-orang tua,
pemuda-pemuda, wanita-wanita, dan anak-anak.
Kemudian keduanya mengeluarkan aku dari tempat itu, lalu menaikkanku ke
pohon dan memasukkan aku ke dalam tempat yang lebih bagus dan lebih indah, yang
di dalamnya terdapat orang-orang tua dan pemuda-pemuda.
قلت:
طَوَّفتماني الليلة فأخبراني عما رأيتُ. قالا: نعم. أما الذي رأيته يُشَقُّ شِدْقُه فكذاب يحدّث بالكذبة فتحمل عنه حتى
تبلغ الآفاق، فيصنع به ما رأيت إلى يوم القيامة، والذي رأيته يشدخ رأسه فرجل علمه
الله القرآن، فنام عنه بالليل ولم يعمل فيه بالنهار، يُفعل به إلى يوم القيامة.
والذي رأيته في الثقب فهم الزناة. والذي رأيته في النهر آكلوا الربا. والشيخ في
أصل الشجرة إبراهيم عليه السلام، والصبيان حوله أولاد الناس. والذي يوقد النار
مالك خازن النار. والدار الأولى التي دخلت عامة المؤمنين، وأما هذه الدار فدارُ
الشهداء. وأنا جبريل، وهذا ميكائيل، فارفع رأسك. فرفعت رأسي فإذا فوقي مثل السحاب،
قالا: ذاك منزلك.
قلت: دعاني
أدخل منزلي.
قالا: إنه بقي
لك عمر لم تستكمله، فلو استكملت أتيت منزلك
Aku berkata, “Kalian telah membawaku berkeliling pada ma-lam ini, maka beri tahukanlah padaku mengenai pcristiwa-pe-ristiwa yang kulihat tadi!" Keduanya menjawab, “Baik. Orang yang mulutnya dirobek adalah seorang pendusta yang mencerita-kan kabar dusta sehingga dusta itu tersebar ke mana-mana,dan ia terus diperlakukan begitu sampai hari kiamat. Orang yang kepalanya diremukkan adalah lelaki yang diajarkan padanya Alquran tetapi ia mengabaikannya di malam hari dan tidak meng-amalkannya di siang hari. Ia diperlakukan seperti itu sampai hari kiamat. Orang yang di dalam lubang adalah para pezina. Orang yang di sungai adalah pemakan riba. Orang tua yang berada di akar pohon adalah Ibrahim, sedang anak-anak di sekelilingnya adalah anak-anak manusia. Yang menyalakan api adalah (mala-ikat) Malik penjaga neraka. Tempat pertama yang kau masuki adalah tempat umumnya kaum mukmin, sedangkan tempat ini adalah tempat para syuhada. Aku ini Jibril dan ini Mikail. Angkat-lah kepalamu!.” Aku mengangkat kepalaku, lalu tiba-tiba di atasku ada sesuatu seperti awan. Mereka berkata, "Itu tempat tinggal-mu.” Aku berkata, “Biarkan aku memasuki rumahku." Mereka berkata, “Umurmu masih ada. Jika umurmu telah habis,kau boleh masuk ke rumahmu." (HR. Bukhari)[9]
Referensi: Yaumul Akhir karya Syekh Dr. Umar Asyqar (hal. 54 – 61)
[1] Lihat riwayat-riwayat ini dalam Jami' al-Ushul, XI, h. 173.
[2] Lihat Fath al-Ban, III, h. 2, Juga diriwayatkan oleh Muslim dalam bab
"Surga", bab "Penam-pakan Tempat Tinggal Mayat: Surga atau
Neraka", IV, h. 2199, hadis no. 2866.
[3] Sunan at-Tirmidzi, bab "Jenazah", bab "Azab Kubur",
III, h. 383, hadis no. 1071.
[4] Tadzkirah Al Qurthubi, hal. 146.
[5] Lawami' al-Anwar al-Bahiyyah, II,h. 17.
[6] Diriwayatkan oleh Bukhari-dan hadis ini menurut redaksi versinya-dalam bab
"Jenazah”, bab “Azab Kubur karena Menggunjing dan Kencing". Lihat
Fath al-Bani, III, h. 242. Juga diriwayatkan oleh Muslim dalam bab “Iman",
bab"Dalil Kenajisan Kencing", I, h. 240, hadis no. 292, dan oleh
an-Nasa'i,IV, h. 106.
[7]
Dikutip oleh
Syekh Nashir dalam Irwa al-Ghalil. Ia berkata, "Hadis ini sahih.
"Beliau menyandarkan riwayat Anas ke Imam Daruquthni, riwayat Ibn Abbas ke
ad-Daruquthni, Hakim, Bazzar dan Thabrani, dan riwayat Abu Hurairah ke Ibn Abi
Syaibah,Ibn Majah,al-Ajuri,Hakim dan Ahmad. Lihat Irwa'al-Ghalil, I, h. 311
hadis no. 280.
[8] Misykat al-Mashabih, II, h. 401.
[9] Diriwayatkan oleh Bukhari dalam bab "Jenazah." Lihat Fath
al-Bari, III, h. 251.
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.