إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ
وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ
افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisa (2) ayat 48).
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا
الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS. Ibrahim (14) ayat 35)
Diriwayatkan
dalam hadits bahwa Rasulullah Saw bersabda :
أَخْوَفُ مَا اَخَافَ عَلَيْكُمْ الَشِّرْكُ الْاَصْغَرُ،
فَسُئِلَ عَنْهُ، فَقَالَ: الَرِيَاءُ.
"Sesuatu
yang paling aku khawatirkan terhadap kalian adalah perbuatan syirik
kecil."
(Diriwayatkan oleh Ahmad (23680), ath Thabrani dalam al Kubra (4301), al Baihaqi dalam asy-Syu'ab (6831), dan Al-Haitsami dalam al Majma' (375), ia berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad dengan peraei ash Shahih." Hadits ini dishahihkan oleh al Allamah Albani dalam Shahihul Jami' (1555).
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ ِمْن دُوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ
النَّارَ.
"Barangsiapa
mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, pasti masuk ke
neraka." ( HR. AI Bukhari (4497).
(Diriwayatkan oleh Bukhari (4497) dengan lafazh: dari Abdullah, Nabi Saw bersabda, "Satu kalimat...." Dalam hadits lain Nabi bersabda, "Barangsiapa meninggal dalam keadaan mengadakan tandingan untuk Allah, maka ia akan masuk neraka." Saya berkata, "Dikabarkan kepada kami, "Barangsiapa meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah, ia pasti masuk Surga."
Diriwayatkan
oleh Muslim dari Jabir ra bahwa Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ لَقِيَ اللهَ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ.
"
Barangsiapa menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya,
pasti ia masuk surga, dan barangsiapa menemui-Nya (mati) dalam keadaan berbuat
kemusyrikan, pasti ia masuk Neraka."
(Diriwayatkan oleh Bukhari pada bagian pertama hadits (129) dan Muslim (93).
Keterangan :
Bab ini menerangkan wajibnya kaum muslimin takut terjatuh dalam kesyirikan dan maksiat. Mereka tidak pernah merasa aman dari dua perkara ini.
Menyekutukan Allah dengan selain Allah dalam masalah ibadah apa pun bentuknya. Karena itulah dinamakan dengan syirik. Ibadah hanya boleh diberikan kepada Allah. Yang lebih besar daripada ini adalah memalingkan semua ibadah kepada selain Allah.
Firman
Allah Swt,
(Yang
artinya) "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar." (QS. An Nisa (2) ayat 48).
Ayat ini
menjelaskan betapa besar bahaya kesyirikan karena orang yang meninggal dan
membawa dosa syirik sebelum bertaubat akan dimasukkan ke neraka dan kekal
didalamnya. Ini berbeda dengan perbuatan maksiat yang masih berada di bawah
kehendak Allah. Jika Allah berkehendak, Dia bisa menyiksanya, atau
mengampuninya dan memasukkannya ke surga. Tentang syirik ini, Allah Swt
berfirman,
مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّ
"Sesungguhnya barangsiapa yang syirik, maka Allah mengharamkan surga atasnya." (QS. Al Maidah (5) ayat 72).
Ibrahim Khalilullah berkata, "Lindungilah diriku dan keluargaku dari menyembah berhala." (QS. Ibrahim (14) ayat 35).
Ayat ini juga menerangkan bahaya syirik. Bahkan, sayyidul anbiya setelah Nabi Saw yaitu Ibrahim, juga takut akan bahaya kesyirikan. Inilah yang harus kita contoh. Seharusnya kita lebih takut daripada mereka.
(الْأَصْنَامُ) : Adalah sesuatu yang dibentuk atau dirupa menjadi seperti manusia atau hewan (patung atau berhala).
Orang-orang musyrik itu berjenis-ienis. Ada yang menyembah berhala, ada yang menyembah pohon, laut, matahari, dan bulan. Namun, semuanya dalam satu penyimpangan, yaitu beribadah kepada selain Allah. Kata shanam bisa dimutlakkan untuk berhala.
***
Diriwayatkan
dalam suatu hadits bahwa Rasulullah Saw bersabda,
أَخْوَفُ مَا اَخَافَ عَلَيْكُمْ الَشِّرْكُ الْاَصْغَرُ،
فَسُئِلَ عَنْهُ، فَقَالَ: الَرِيَاءُ.
"Sesuatu yang paling aku khawatirkan terhadap kalian adalah perbuatan syirik kecil."
Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang jayyid dari Mahmud bin Labid dari Nabi Saw. Hadits ini memiliki syawahid (penguat) yang semuanya menunjukkan keharusan menjauhi (takut dari riya dan bahaya riya karena banyak menjerumuskan orang-orang shalih. Maksudnya, orang-orang shalih yang banyak beramal, shalat, zakat, dan amar ma'ruf nahi munkar, tetapi diikuti oleh riya.
Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa beramal karena ingin didengar oleh orang Iain, maka Allah akan memperdengarkannya, dan barangsiapa beramal karena ingin dilihat orang lain, maka Allah akan memperlihatkannya." (Diriwayatkan oleh Bukhari (6499) dan Muslim (2986).
Secara
lengkap hadits ini berbunyi , "Pada hari kiamat nanti, Allah akan berkata
kepada orang-orang yang berbuat riya (di dunia) 'Pergilah engkau kepada
orang-orang yang ingin kamu perlihatkan amalmu dulu ketika di dunia, dan
lihatlah apakah ada pahala yang disiapkan? "
(Diriwayatkan oleh Ahmad (23680), ath Thabrani dalam Al Kubra (4301), al Baihaqi dalam asy Syu'ab (681), al Haitsami dalam al Majma' (375), Ia berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad dengan perawi ash Shahih." Dishahihkan oleh al Alamah Albani dalam Shahihul Jami' (1555), hadits ini adalah lanjutan dari hadits "Sesungguhnya yang paling aku takuti atas kalian adalah syirik kecil).
Riya merupakan bentuk masdhar dari ra-a, yura-i, riya-an.
Dalam satu hadits disebutkan, "Aku berlepas diri (tidak butuh) kepada kesyirikan. Barangsiapa beramal satu amalan yang disertai syirik, Aku akan meninggalkannya beserta kesyirikannya. " (HR. Muslim (2985).
Setiap manusia harus mengikhlaskan ibadahnya hanya kepada AlIah.
***
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللّهِ نِدًّا دَخَلَ
النَّارَ.
"Barangsiapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, pasti masuk ke neraka." ( HR. AI Bukhari).
Keterangan :
(نِدًّا) : Artinya tandingan yang biasanya disembah orang dan dimintai tolong meskipun ia juga menyembah. Orang yang mengadakan tandingan bagi Allah akan dimasukkan ke neraka dan kekal di dalamnya.
Dalam riwayat lain disebutkan dari Ibnu Masud Ra "Dan saya berkata "Barangsiapa maninggal dalam keadaan tidak mengadakan tandingan hagi Allah, pasti dimasukkan ke surga."" Artinya orang yang meninggal dengan membawa tauhid maka akan dimasukkan ke surga.
Mengadakan tandingan bagi Allah adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke neraka. Wujudnya adalah beribadah kepada tandingan Allah tersebut, misalnya orang shalih, nabi, pohon, atau batu meskipun ia juga menyembah Allah.
***
Diriwayatkan
oleh Muslim dari Jabir ra bahwa Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ لَقِيَ اللهَ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ.
"
Barangsiapa menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya,
pasti ia masuk surga, dan barangsiapa menemui-Nya (mati) dalam keadaan berbuat
kemusyrikan, pasti ia masuk Neraka."
(Diriwayatkan oleh Bukhari pada bagian pertama hadits (129) dan Muslim (93).
Keterangan :
Hadits ini menerangkan tentang bahaya syirik, kewajiban takut terhadapnya, dan perintah supaya mengingatkan orang lain akan bahayanya.
Intisari
hadits ini adalah sebagai berikut.
1. Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak
menyekutukan Allah, pasti dimasukkan ke surga.
2. Orang yang mati dengan membawa dosa syirik maka akan
dimasukkan ke neraka.
3. Dalam Lafazh lain Rasulullah Saw bersabda,
"Maukah engkau aku kabarkan tentang dua hal yang mengharuskan dua hal yang
lain?" Yaitu hadits, " Barangsiapa bertemu Allah......
(riwayat) Muslim (93) dengan lafazh : dari Jabir, ia berkata: "seorang laki-laki mendatangi Nabi Saw dan berkata. 'Wahai Rasulullah, apa dua hal yang mengharuskan dua hal yang lain Nati bersabda. Barangsiapa meninggal tanpa menyekutukan Allah, akan dimasukkan surga, dan barangsiapa meninggal dengan membawa dosa syirik akan dimasukkan ke neraka:
Kandungan hadits :
1. Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan
dijauhi.
2. Riya' termasuk perbuatan syirik.
3. Riyu' termasuk syirik kecil.
4. Riya 'adalah dosa yang paling ditakuti oleh Rasulullah
terhadap orang-orang shalih.
5. Dekatnya surga dan neraka.
6. Dekatnya surga dan neraka disebutkan dalam satu
hadits.
7. Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak berada
dalam kemusyrikan, pasti masuk surga, dan barangsiapa meninggal dunia dalam
keadaan berada dalam kemusyrikan, pasti masuk neraka meskipun ia termasuk orang
yang banyak beribadah.
8. Hal yang sangat penting adalah permohonan nabi Ibrahim
untuk dirinya dan anak cucunya agar dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.
9.
Nabi
Ibrahim mengambil ibrah (pelaiaran) dari keadaan sebagian besar manusia bahwa
mereka itu adalah sebagaimana perkataan beliau,
رَبِّ إِنَّهُنَّ
أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ
'Ya Rabb-ku, sesungguhnya
berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang." (QS. Ibrahim (14)
ayat 35)
10.
Dalam
bab ini terdapat penjelasan tentang makna (لااله الا
الله) sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari
(yaitu pembersihan diri dari syirik dan pemumian ibadah kepada Allah).
11. Keutamaan orang yang bersih dari kemusyrikan.
Syarah
Kitab Tauhid Bin Baz (hal. 37- 41).
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.