Kurma merupakan salah satu buah-buah yang tumbuh subur di daerah timur tengah. dan memilik khasiat dan sangat banyak bagi kesehatan tubuh. bahkan Allah Swt mengabadikannya dalam Al Quran dalam beberapa kali penyebutan.
Manfaat Kurma yang disebutkan dalam Qur’an dan hadits di antaranya ialah
sebagai berikut;
Quran surat Maryam ayat 25, Kurma diungkapkan dengan kata Ruthab.
فَنَادَاهَا مِن تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ
رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا * وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ
عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا * فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا) [مريم: 24 - 26]
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu (24), Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (25), Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu....(26).
Bahkan Rasulullah Saw menganjurkan berbuka shaum dengan Kurma.
وَعَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ اَلضَّبِّيِّ رضي الله
عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ
فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ, فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ,
فَإِنَّهُ طَهُورٌ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ
حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
620. Dari Salman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia
berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan
air karena air itu suci."
(Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Rasulullah Saw pernah bersabda ;
يا عائِشَةُ، بَيْتٌ لا تَمْرَ فيه جِياعٌ أهْلُهُ، يا
عائِشَةُ، بَيْتٌ لا تَمْرَ فيه جِياعٌ أهْلُهُ -أوْ جاعَ أهْلُهُ- قالَها
مَرَّتَيْنِ أوْ ثَلاثًا. أخرجه مسلم (2046)
Di lafaz lain, “Wahai Aisyah, rumah yang tidak ada kurma padanya maka penghuninya kelaparan. Wahai Aisyah rumah yang tidak ada kurma padanya maka penghuninya kelaparan. Beliau ucapkan itu dua atau tiga kali.” (Diriwayatkan oleh Muslim (2046)
Dengan ayat dan hadits dapat dijadikan dalil yang menunjukkan bahwa kurma itu mengandung manfaat yang besar bagi kesehatan dan kekuatan tubuh.
Mengenai Surat Maryam ayat 26
Bahwa kurma itu sangat bermanfaat sekali bagi ibu yang hamil atau hendak
melahirkan.
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا}
maka makan dan minumlah serta bersenang hatilah kamu. (Maryam: 25-26)
أي : طيبي نفسا; ولهذا قال عمرو بن ميمون : ما من شيء
خير للنفساء من التمر والرطب ، ثم تلا هذه الآية الكريمة
.
Yaitu tenanglah dan bersenang hatilah kamu. Amr ibnu Maimun mengatakan, bahwa tidak ada suatu makanan pun yang lebih baik bagi wanita sehabis melahirkan selain kurma muda dan kurma masak. Kemudian membaca ayat tersebut. (Tafsir Al Qur'anul Azhim karya Ibnu Katsir).
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di zaman sekarang. Maka rahasia dari keterangan Allah dan Rasul-Nya lebih jelas terbukti.
Kita berada di abad kedua puluh satu, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makan kurma saat hamil atau saat melahirkan memiliki banyak manfaat valid bagi ibu hamil. Pada tahun 2013, sebuah penelitian terhadap 200 ibu hamil membuktikan bahwa makan kurma membantu kelenturan leher rahim saat melahirkan. Penelitian lain menunjukkan bahwa ibu hamil yang makan 6 buah kurma sehari selama 4 minggu sebelum tanggal perkiraan melahirkan memiliki proses persalinan yang lebih pendek dan leher rahimnya lebih lunak. Sebelum kelahiran, makan kurma di akhir kehamilan juga terbukti mengurangi kebutuhan oksitosin, obat yang digunakan untuk memulai atau mempercepat persalinan. (qnl,qa/ar/blogs/13150).
Anjuran Berbuka Shaum Dengan Kurma
Pada hadits Salman bin Amir, terdapat petunjukan anjuran berbuka shaum dengan Kurma. Karena kurma memiliki kandungan gula yang cukup yang mudah untuk diserap oleh pencernaan ketika tubuh sudah lelah sepanjang hari melakukan shaum. Maka dengan memakan kurma tubuh akan kembali bertenaga.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa kurma mengandung gula alami yang cukup, mudah dicerna dan diserap, memberikan energi bagi tubuh dengan cepat setelah memakannya, dan melindungi dari gangguan usus. Kurma merupakan salah satu makanan yang kaya akan nilai gizi, karena mengandung banyak vitamin dan unsur penting untuk menjaga kesehatan, meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dan saraf serta kesehatan jantung, mengobati anemia, memberi energi pada tubuh, adalah anti inflamasi, membantu mengontrol tekanan darah, dan bermanfaat bagi penderita diabetes, kesehatan tulang, dan kesehatan anak-anak. (qnl,qa/ar/blogs/13150).
Anjuran Untuk Selalu Menyediakan Kurma di Rumah
Dalam hadits Aisyah, terdapat petunjuk anjuran untuk selalu menyediakan
kurma di rumah.
Al-Imam an-Nawawi berkata, “Hadits menunjukkan fadhilah kurma serta bolehnya menyimpan makanan untuk keluarga.” (Syarh Muslim 13/230).
Banyak orang Arab di masa lalu yang makanannya bergantung pada kurma dan hasil tanah mereka, serta air dan susu, oleh karena itu, mereka biasa menyimpan makanan dari kurma selama satu tahun penuh, dan ini memberi mereka makanan yang tidak terputus.
Dalam hadits ini Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa rumah yang tidak ada kurma padanya maka penghuninya kelaparan.; Karena buah itu adalah buah yang paling berharga yang menopang kesehatan tubuh, padahal ia merupakan makanan pokok terbanyak di Hijaz saat itu, dan ungkapan ini semacam Mubalaghah (berlebihan), maksudnya: kurma adalah makanan pokok, maka makanan pokok itu ada selama ada kurma, dan tidak ada makanan pokok selama tidak ada kurma, maka makanan selain kurma itu tidak dianggap sebagai makanan pokok.
Ada yang mengatakan, bahwa sabda Nabi Saw itu ditujukan kepada penduduk
Madinah dan orang yang makanan pokoknya sama sama kurma. Mungkin beliau hendak
menganjurkan qanaah kepada negeri yang banyak kurmanya. Maksudnya barangsiapa
yang qanaah maka ia tidak akan kelaparan.
Nabi Saw mengulang sabdanya sampai dua, tiga kali sebagai penekanan sabdanya untuk menyatakan betapa pentingnya kurma ini, maka baransiapa yang mempunyai kurma maka pantas ia kelaparan; Karena mereka punya makanan, dan mereka tidak dianggap lapar. (dorar.net/hadith/sharh/16871).
Referensi :
Al Qur'an Al Karim
Tafsir Ibnu Katsir
Bulughul-Maram
Shahih Muslim
Tuhfatul Ahwadzi (5:435)
Dll.
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.