Darah nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Wanita yang nifas termasuk dalam kategori orang yang haram melaksanakan shaum, sama seperti wanita yang sedang haid, maka wanita yang nifas wajib mengganti shaumnya pada hari-hari yang lain. Perhatikan hadits-hadits di bawah ini :
عَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: كَانَتِ النُفَسَاءُ تَجْلِسُ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ
اللهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا.
Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Perempuan
yang sedang nifas, duduk (tidak shalat dan tidak shaum) pada masa Rasullullah Saw
selama empat puluh hari.”
(HR. Ahmad, Musnad Ahmad, VI: 316, Sunan at-Tirmidzi, I: 256,
No. 139).
عَنْ
أَبِيْ سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
أَلَيْسَ إذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ.
Dari Abu Sa’id Ra, berkata, Nabi Saw
bersabda: “Bukankah ketika ia (seorang wanita) sedang haid, dia tidak shalat
dan tidak shaum.......”.
(HR. al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (I: 68, no. 304).
عَنْ
مُعَاذَةَ قَالَتْ : سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ : مَا بَالُ الْحَائِضُ تَقْضِي
الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِي الصَّلاَةَ فَقَالَتْ أَحَرُوْرِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ
بِحَرُوْرِيَّةٍ وَلَكِنِّي أَسْأَلُ قَالَتْ كَانَ يُصِيْبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ
بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.
Dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah
seraya berkata, ‘Apa gerangan wanita yang haid menqadha shaum dan tidak
mengqadha shalat ?’. maka ‘Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan
Haruriyah?’. Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’
Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk
mengqadha shalat.” (HR. Ahmad, Musnad Ahmad No. 25951, dan Muslim, Shahih
Muslim No. 335).
Berdasarkan hadits-hadits di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa wanita yang sedang haid ataupun nifas itu haram untuk melaksanakan shalat
dan shaum. Apabila wanita nifas pada bulan Ramadhan maka haram hukumnya shaum
dan wajib untuk mengqadha shaum bagi wanita
yang sedang haid.
Namun terjadi permasalahan apabila wanita yang sedang nifas
itu sambil menyusui, apakah ia wajib qadha atau fidyah ?
Berdasarkan pada ketentuan pokok, bahwa wanita yang nifas termasuk
yang haram shaum. Apabila ia menyusui anaknya dalam keadaan nifas maka kembali
kepada ketentuan pokok yang menjadi sandaran hukumnya yaitu haram shaum dan
wajib mengqadha.
Masalah
seputar Shaum Ramadhan dan Idul Fithri (hal. 34-35).
Baca Juga :
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.