Kualitas Sanad dan Matan, Hadits Maqbul, Mardud, Shahih dan Hasan

Kualitas Sanad dan Matan, Hadits Maqbul, Mardud, Shahih dan Hasan

2. Kualitas Sanad dan Matan

Dilihat dari aspek kualitas hadits terbagi kepada dua macam ; hadits maqbul dan hadits mardud.

a.      Hadits Maqbul
Hadits Maqbul terbagi kepada dua ; (1) dilihat dari aspek perbedaan martabat-nya, (2) dilihat dari aspek pertentangannya (ta’arud).

a.1. Maqbul dilihat dari aspek perbedaan martabat
Dilihat dari aspek perbedaan martabat-nya, hadits maqbul meliputi :
a.      Hadis Shahih li Zatihi dan Shahih La Lizatihi
b.     Hadits Hasan Li Zatihi dan Hasan La Lizatihi

 a). Hadits Shahih li Zatihi dan La Lizatihi
hadits Shahih adalah hadits yang memenuhi persyaratan shahih, yaitu diriwayatkan dengan sanad muttasil, oleh rawi-rawi yang adil dan dabt, dan tidak terdapat ilat, dan tidak syaz.

Berdasarkan persyaratan tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kesahihan hadits itu meliputi dua aspek ;
1.     Yang berhubungan dengan sanad,
2.     Yang berhubungan dengan matan.

Hadits yang telah memenuhi persyaratan kedua aspek ini dinyatakan sebagai hadits Shahih li zatihi.

Adapun hadits Shahih La lizatihi atau hasan li zatihi yang naik derajatkan karena dikuatkan periwayatan lain yang shahih atau hasan.

Contoh hadits shahih li ghaerih, yaitu hadits berikut :

لَوْلَا أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صلَاةٍ.
“Kalaulah tidak memberatkan atas umatku, pasti aku suruh mereka untuk bersiwak –bersikat gigi- setiap kali hendak shalat”. HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah.

Pada sanad riwayat At-Tirmidzi ini terdapat rawi bernama Muhammad bin Amr bin AlQamah, ia tidak kuat hafalannya. Namun karena diperkuat oleh perawi lain dalam riwayat Bukhari, yaitu Abdullah bin Yusuf, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah, maka riwayat At-Tirmidzi ini derajatnya naik menjadi Shahih la lizatihi.

b). Hadits Hasan Lizatihi dan La Lizatihi
Hadits Hasan adalah hadits yang tidak memenuhi persyaratan hadits Shahih. Hadits Hasan terbagi kepada dua macam :
1.     Hasan Li Zatihi  (Hadits Hasan karena dzatnya)
2.     Hasan La Lizatihi (Hadits Hasan bukan karena dzatnya)
                                           
1.     Hasan Lizatihi

Yaitu hadits yang tidak memenuhi salah satu unsur persyaratan hadits shahih dari segi Dabt-nya. Dalam hadits shahih disyaratkan tammu ad-dabt (kesempurnaan hafalan), sedangkan dalam hadits hasan khafif ad-dabt  (kurang sempurna hafalan). Contoh haditsnya sebagai berikut :

عَنْ بَهزِ بْنِ حَكِيْمٍ حَدَّثَنِي أبِيْ عَنْ جَدِّي قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أبَرُّ ؟ قَالَ : أمُّكَ. قَالَ قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ : ثُمَّ أُمُّكَ, قَالَ قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أبُوْكَ ثُمَّ الأقْرَبُ فَالأقْرَبُ.
“Dari Bahz bin Hakim, dia berkata ; Bapakku telah bercerita kepadaku, dari kakekku, dia berkata ; Saya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, kepada siapa aku harus berbakti ? beliau menjawab : “Ibumu”, saya bertanya lagi, “Lalu kepada siapa lagi? “ Beliau menjawab : “ibumu”, lalu saya bertanya lagi, “Lalu kepada siapa lagi? “ Beliau menjawab : “ibumu, lalu bapak lalu saudaramu yang paling dekat dan yang seterusnya”. (HR. Ahmad)


Hadits ini sanadnya muttashil, tidak syaz dan tidak ada ilat, baik pada sanad maupun pada matannya. Namun karena Bahz bin Hakim kurang kuat hafalannya, maka hadits ini dinilai hasan lizatihi.

Hasan La Lizatihi atau Ligairihi

Yaitu hadits yang asalnya dhaif  dengan kedaifan yang ringan dan terdapat dukungan hadits lain yang sederajat (adanya muttabi’ atau syahid). Sebab kedaifan ringan ada yang berkenaan dengan dabt, misalnya rawi buruk hafalan (su’ul hifz), mukhtalit. ada yang berkenaan dengan ‘adalah seperti rawi majhul (tidak dikenal) dan ada pula berkenaan dengan sanad, seperti munqati’ (putus) sanadnya.

Contoh hadits hasan ligairihi karena rawinya ikhtilat :

عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ قَالَ: صَلَّى بِنَا المُغِيْرَةُ بْنُ شُعْبَةَ فَلَمَّا صلَّى رَكْعَتَيْنِ قَامَ وَلَمْ يَجْلِسْ فَسَبَّحَ بِهِ مَنْ خَلْفَهُ فَأَشَارَ إلَيْهِمْ أنْ قُوْمُوْا فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صلَاتِهِ سَلَّمَ وَسَجَدَ سَجْدَتِي السَّهْوِ وسَلَّمَ وَقَالَ هَكذَا صَنَعَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم. رواه الترْمِذِي
“Dari Ziyad bin ‘Ilaqah, ia berkata ; Al-Mughirah bin Syu’bah shalat bersama kami, setelah shalat dua raka’at ia langsung bangun dan tidak duduk. Maka orang-orang pun mengucapkan tasbih (untuk mengingatkannya), namun ia memberikan isyarat kepada mereka agar berdiri. Ketika selesai shalat, ia mengucapkan salam dan sujud sahwi dengan dua kali sujud, setelah itu ia salam. Kemudian ia berkata : “Demikianlah Rasulullah Saw. Melakukannya”. HR. At-Tirmidzi.

Pada sanadnya terdapat rawi bernama Abdurrahman bin Abdullah Al –Ma’udiy. Menurut Ibnu Sa’ad ; “Dia tsiqat banyak meriwayatkan hadits, namun terjadi ikhtilat di akhir khayatnya”.

Meskipun demikian riwayat At-Tirmidzi ini naik derajatnya menjadi hasan li gairihi karena diriwayatkan dari jalur lain (syahid) yang berderajat shahih riwayat Al-Bukhari dari sahabat Nabi SAW. Bernama ; Abdullah bin Buhainah.

Contoh hadits hasan ligairihi karena sanadnya terputus ;
عَنْ عَلِيٍّ أنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : لِعُمَرَ فِيْ العَبَّاسِ إنَّ عَمَّ الرَّجُلِ صِنْوُ أبِيْهِ وَكَانَ عُمَرَ تَكَلَّمَ فِيْ صَدَقَتِهِ. رواه الترمذي
“Dari Ali bahwa Nabi Saw. Bersabda kepada Umar mengenai diri Abbas, “Sesungguhnya paman seseorang adalah saudara kandung ayahnya”. Sedangkan Umat pada saat itu mempersoalkan akan shadaqahnya (Abbas).”HR. At-Tirmdzi.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi melalui jalur periwayatan Ahmad bin Ibrahim Al-Dawraqiy, dari Wahab bin Jarir, dari Jarir, dari Al-A’masy, dar Amr bin Murrah, dari Abu Al-Bakhtariy, dari Abi bin Abi Thalib.

Sanad hadits ini terputus, karena Abu Bakhtariy tidak pernah menerima satu hadits pun dari Ali bin Abi Thalib, sebagaimana yang dinyatakan oleh Yahya bin Ma’in.

Meski demikian riwayat At-Tirmidzi ini naik derajatnya menjadi hasan ligairihi karena diriwayatkan secara makna dari jalur lain (syahid) yang berderajat sahih riwayat Muslim dari sahabat Abu Hurairah.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

Contact Us