Ada dua pendapat dalam perkara ini :
Yang pertama ada yang menyatakan bahwa Rasulullah itu beribadah
dengan syariat terdahulu.
Pendapat yang kedua ; ada yang menyatakan bahwa Rasulullah itu
tidak beribadah dengan syariat terdahulu.
Orang yang menetapkan berbedaan pendapat tersebut dengan penentuan
dalil-dalil berikut ini :
Sesungguhnya syari’at Adam adalah syari’at yang paling utama, ada
juga yang menyatakan syariat Nabi Nuh, bagi firman Allah :
شَرَعَ
لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ
وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ
وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ
اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ {الشورى
: 13}
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah
agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada
agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya
orang yang kembali (kepada-Nya)”. (QS. Asy Syura : 13)
[1340] Yang
dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala
perintah dan larangan-Nya.
Ada yang
menyatakan bahwa syariat yang paling utama adalah syariat Nabi Ibrahim :
Bagi firman
Allah ta’ala :
إِنَّ
أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ
وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ {آل
عمران : 68}
68. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah
orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang
beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang
beriman.
ثُمَّ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ {النحل : 123}
123. kemudian
Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang
hanif" dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan.
Ada pula yang
menyatakan bahwa Rasulullah sebelum diutusanya ia beribadah dengan syariat Nabi
Musa, ada juga yang menyatakan dengan syariat Nabi Isa.
Qisah-qisah terdahulu dari Al Quran tentang para nabi serta
syariat-syariat mereka itu tidak jadi syariat bagi Islam kecuali ada dalil yang
menetapkannya, karena sesungguhnya Islam itu menghapus tiap-tiap syariat yang
sebelumnya, seperti firman Allah :
إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ {آل
عمران : 19}
Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran [3]: 19).
·
Pendapat
yang menyatakan bahwa Rasulullah saw tidak beribadah dengan syariat terdahulu
sebelum pengutusannya, dengan alasan :
1.
Seandainya
Rasulullah beribadah dengan syariat dari syariat terdahulu pasti perbuatan
ibadah beliau itu ada yang menerangkannya dan tentu ibadah beliau itu pun akan
campur dengan syariat beliau. Tetapi dalam perkara ini tidak ada seorang pun
yang mengutipnya.
2.
Seandainya
beliau beribadah dengan sebagian syariat terdahulu niscaya mereka pelaksana
syariat itu akan mereka bangga setelah diutusnya beliau dan setelah terkenalnya
beliau dengan dinisbatkan kepada mereka dan kepada syariat mereka.
Namun kedua alasan itu tidak diterima karena tidak ada seorang pun
yang menyatakan dengan dalilnya secara pasti bahwa Rasulullah sebelum diutus tidak
beribadah dengan sebagian syariat dari syariat terdahulu.
Seandainya Rasulullah saw tidak ada sebagian syariat pun yang
beliau laksanakan atau beliau tidak beribadah dengan syariat itu niscaya akan
terjadi perbedaan dengan syariat-syariat terdahulu pada ibadah yang beliau akan
melakukan darinya.
Jadi tidak dapat dinafikan secara umum bahwa Rasulullah sebelum
pengutusan jadi Rasul beliau tidak melakukan sebagian syariat pun dari syari’at-syariat
terdahulu.
·
Pendapat
yang menyatakan bahwa Rasulullah sebelum pengutusan kenabiannya beribadah
dengan sebagian syari’at dari syari’at-syari’at terdahulu
Di antara dalil yang menyatakan demikian adalah keterangan dari ‘Aisyah
dari Nabi saw :
وكان
يخلو بغار حراء فيتحنّث فيه وهو التعبدّ الليلى ذوات العداد قبل ان ينزع إلى
أهله........ رواه البخاري.
Adalah beliau berkhalwat sebelum beliau diutus jadi Rasul di Gua
Hira lalu ia bertahanus yaitu beribadah pada beberapa malam sebelum beranjak
pergi kepada keluarganya. Diriwayatkan-dia oleh Bukhari.
Kalimat YATAHANNUS di sana adalah YATAHANNAFU, yaitu beribadah
dengan agama Ibrahim ‘Alaihi Salam.
Dengan demikian nyatalah bahwa beliau sebelum diutus jadi Rasul
beliau beribadah dengan syari’at Nabi Ibrahim, seperti firman Allah :
ثُمَّ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ {النحل : 123}
123. kemudian
Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang
hanif" dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan.
إِنَّ
أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ
وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ {آل
عمران : 68}
68. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah
orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang
beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang
beriman.
Bantahan Dengan Bahwa Beliau Sebelum Kenabiannya Tidak Beribadah Dengan
Syariat Yang Sebelumnya
beliau tidak beribadah
itu secara syar’i atau karena adanya perintah, ibadah beliau pada saat itu bukan
ta’abudi. Dan tidak adanya keterangan bahwa ibadah tahannusnya dengan syariat
Nabi Ibrahim itu diperintahkan pada saat itu.
Jumhur Ulama
menyatakan bahwa seandainya beliau mengikuti syari’at sebelumnya niscaya ibadah
yang diikuti beliau itu jauh berbeda dengan yang diikutinya (alasan ini dikutip
dari Fathul Baari hal. 805 Jilid 8 Kitab Tafsir).
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.