Sebelum ia bertanya tentang
masalah yang pokok dalam agama, ia meminta agar Nabi mewajarkan keadaannya
dalam segi cara bertanyanya kepada Nabi saw, hal ini diketahui dari
perkataannya :
إني سائلك فمشدد عليك في المسألة، فلا تجد علي في نفسك
("Aku bertanya kepadamu hingga memberatkan mu dalam persoalan ini namun janganlah kamu marah terhadapku).”
Ini merupakan tanda berakalnya
Dhimam dengan mendahulukan alasannya sebelum bertanya masalah pokok, karena ia
tidak bermaksud kepada cara berbicara demikian, ketika Dhimam bertanya :
أيكم محمد؟ والنبي صلى الله عليه وسلم متكىء بين ظهرانيهم، فقلنا: هذا الرجل
الأبيض المتكىء. فقال له الرجل: ابن عبد المطلب؟ فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: (قد أجبتك
Siapa diantara kalian yang bernama Muhammad?" Pada saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersandaran di tengah para sahabat, lalu kami menjawab: "orang Ini, yang berkulit putih yang sedang bersandar". Orang itu berkata kepada Beliau; "Wahai putra Abdul Muththalib" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya, aku sudah mendengarmu".
Dinyatakan bahwa Nabi tidak menjawab dengan NA’AM (Ya) Karena Dhimam tidak mengobrol dengan memulyakan Rasulullah. Padahal ada di dalam Al Quran, agar membedakan panggilan kepada Nabi saw daripada kepada yang lain :
لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain (QS. An Nur [24]: 63)
Ini yang jadi alasan bagi orang Arab pedalaman karena belum sampainya larangan tersebut kepadanya.
Tentang yang ditanyakan Dhimam itu Rasulullah bersumpah untuk membenarkan apa yang ditanyakannya itu serta berulangnya sumpah beliau itu sebagai penguat dan penyetujuan urusan tersebut, hal ini diketahui dari jawaban beliau اللهم نعم ("Demi Allah, ya benar!" )
فقال: أسألك بربك ورب من قبلك، آلله أرسلك إلى الناس كلهم؟ فقال: (اللهم نعم). قال: أنشدك بالله، آلله أمرك أن نصلي الصلوات الخمس في اليوم والليلة؟ قال: (اللهم نعم). قال أنشدك بالله، آلله أمرك أن نصوم هذا الشهر من السنة؟ قال: (اللهم نعم). قال: أنشدك بالله، آلله أمرك أن تأخذ هذه الصدقة من أغنيائنا فتقسمها على فقرائنا؟
فقال النبي صلى الله عليه وسلم: (اللهم نعم).
Orang itu berkata: "Aku bertanya kepadamu demi Rabbmu dan Rabb orang-orang sebelummu. Apakah Allah yang mengutusmu kepada manusia seluruhnya?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Demi Allah, ya benar!" Kata orang itu: "Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya kami shalat lima (waktu) dalam sehari semalam?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Demi Allah, ya benar!" Kata orang itu: "Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya kami puasa di bulan ini dalam satu tahun?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Demi Allah, ya benar!" Kata orang itu: "Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya mengambil sedekah dari orang-orang kaya di antara kami lalu membagikannya kepada orang-orang fakir diantara kami?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Demi Allah, ya benar!"
: aku bertanya dengan suara keras dengan mengingat Allah.أنشدك باللهmakna :
Sikap Sahabat ketika orang Arab pedalaman
bertanya kepada Rasulullah
Sikap para sahabat pada saat itu mesti diam jangan bertanya hingga mereka kagum pada Arab baduy itu dan mereka cukup mendengarkan saja, karena orang arab pedalam mengungkapkan alasan kebodohannya, hingga mereka mengharapkan Rasul mengerti kepada yang ditanyakan mereka.
عن أنس كنا نهينا في القرآن أن نسأل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن شيء فكان
يعجبنا أن يجيء الرجل من أهل البادية العاقل فيسأله ونحن نسمع زاد أبو عوانة في
صحيحه وكانوا أجزأ على ذلك منا
Dari Anas ; kami dilarang bertanya kepada Rasulullah tentang sesuatu, hingga seorang dari penduduk arab pedalaman/ baduy yang berakal membuat kami kagum dan kami pun mendengarkan. Abu ‘Uyainah menambahkan di dalam kitab Shahihnya (orang arab pedalaman/baduy mencukupkan kami atas hal itu).
قال عمر في رواية أبي هريرة ما رأيت أحدا أحسن مسألة ولا اوجز من ضمام
Umar bin Khaththab berkata
dalam riwayat Abu Hurairah ; “Aku belum pernah melihat seorang pun yang
lebih baik pertanyaannya dan keringkasannya kecuali pertanyaan dari Dhimam.”
0 Comments
Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar. Memasang link di komentar tidak akan ditampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan saya tampilkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.